- Home>
- Beragam Paham dalam Filsafat Pendidikan, mau tau?
Posted by : Chachacino
Kamis, 13 Oktober 2016
Di
postingan yang lalu kan kita sudah membahas apa itu Filsafat Pendidikan, Nah
sekarang cari tau yuk Macam-macamnya
Ada 8 Macam
aliran filsafat pendidikan
Yang pertama
adalah Filsafat Pendidikan Idealisme. Aliran jenis ini mengemukakan
bahwa manusia menganggap roh lebih berharga dan lebih tinggi kedudukannya disbanding
dengan materi kehidupan manusia itu sendiri. Berdasarkan paham ini, guru
diharuskan mampu membimbing dan juga mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut
pembelajaran dengan peserta didiknya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
kemungkinan-kemungkinan yang perlu dikembangkan. Pendidikan yang dituju
bukanlah tentang bagaimana menjejalkan pengerahuan dari luar kedalam peserta
didik, namun memberikan kesempatan untuk membangun atau mengkonstruksikan
pengalaman dalam diri seseorang.
Paham kedua ialah Filsafat Pendidikan Realisme, realisme disini diartikan dalam berbagai bentuk sebagai garis pemisah tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui, dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme atau monisme materialistic. Sistem pendidikan realisme percaya bahwa dengan sesuatu, dimana ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.hubungan fisik yang berbeda.
selanjutnya paham yang ketiga yaitu Filsafat Pendidikan Materialisme. Karakteristik umum dari paham ini adalah semua sains seperti biologi, kimia, psikologi, fisika, sosiologi, ekonomi, dan yang lainnya ditinjau dari dasar fenomena materi yang berhubungan atas sebab akibat, apa yang dikatakan jiwa dan segala kegiatannya. Jadi semua fenomena sosial maupum alam fenomena psikologi adalah merupakan bentuk-bentuk tersembunyi dari realitas fisik. Hubungan-hubungannya dapat berubah secara kasual. (sebab akibat)
Paham kedua ialah Filsafat Pendidikan Realisme, realisme disini diartikan dalam berbagai bentuk sebagai garis pemisah tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui, dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme atau monisme materialistic. Sistem pendidikan realisme percaya bahwa dengan sesuatu, dimana ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.hubungan fisik yang berbeda.
selanjutnya paham yang ketiga yaitu Filsafat Pendidikan Materialisme. Karakteristik umum dari paham ini adalah semua sains seperti biologi, kimia, psikologi, fisika, sosiologi, ekonomi, dan yang lainnya ditinjau dari dasar fenomena materi yang berhubungan atas sebab akibat, apa yang dikatakan jiwa dan segala kegiatannya. Jadi semua fenomena sosial maupum alam fenomena psikologi adalah merupakan bentuk-bentuk tersembunyi dari realitas fisik. Hubungan-hubungannya dapat berubah secara kasual. (sebab akibat)
Aliran Filsafat Pendidikan yang keempat adalah Filsafat Pendidikan Pragmatisme. Pendidikan dalam paham ini bukanlah merupakan suatu proses pembentukandari luar, dan juga bukan merupakan suatu pemerkahan kekuatan-kekuatan laten dengan sendirinya. Filsafat pendidikan dalam paham pragmatism ini merupakan suatu proses reorganisasi dan rekonstruksi dari pengalaman-pengalaman individu, yangberarti bahwa setiap manusia belajar dari pengalaman.
Kemudian, lanjut ke paham kelima, Filsafat Pendidikan Eksistensialisme. Filsafat ini memfokuskan pada pengalaan-pengalaman individu. Eksistensi merupakan salah satu cara manusia hidup. Pendidikan, proses pembelajaran, harus berlangsung sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, tidak ada pemaksaan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, melainkan ditawarkan. Tuntunlah peserta didik agar dapat menemukan dirinya dan kesadaran akan dunianya. Guru harus mampu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan memberi pengalaman-pengalaman yang kelak dapat membantu menemukan makna dari kehidupan mereka.
selanjutnya Filsafat Pendidikan Progresivisme, penganut aliran ini berpendapat bahwa kehidupan manusia berkembang terus menerus dalam suatu daerah yang positif.
Yang dipandang
benar, belum tentu nantinya akan benar, oleh karena itu peserta didik tidak
dipersiapkan untuk kehidupan masa kini. Sehingga pendidik
harus berperan sebagai pembimbing dan fasilitator agar peserta didik terdorong
atau terbantu untuk mempelajari dan memiliki pengalaman tentang hal-hal
yangpenting bagikehidupan mereka, bukan memberikan sejumlah kebenaran yang
disebut abadi. Yang penting adalah bahwa guru atau pendidik harus memfasilitasi
peserta didik agar memiliki kesempatan yang luas untuk bekerja sama kelompok. Sehingga
kemampuan siswa dapat progress, atau kian maju seiring proses belajarnya
tersebut
Nah, aliran ini merupakan paham terakhir yang akan menutup beragam macam Filsafat Pendidikan, paham ini adalah Filsafat Pendidikan Perenialisme. Karena Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis diberbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan.untuk itu, disinilah perenialisme memberikan jalan keluar yaitu berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya.
Ciri utama perenialisme memandang bahwa keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang mempunyai kebudayaan yang tergangganggu oleh kekacauan, kebingungan, dan kesimpangsiuran. Perenialisme adalah suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada Abad ke dua puluh.Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif.Perenialisme yang menentang pandangan progrivisme dimana hal ini menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.