- Home>
- Apasih Metode Ekspositori itu?
Posted by : Chachacino
Minggu, 06 November 2016
A.
Pengertian Metode Ekspositori
Metode
Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Roy Killen
(dalam Wina Sanjaya) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi
pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak
dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi.
Oleh karena metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka
sering juga dinamakan istilah metode chalk and talk.
Metode
ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada guru (teacher centered approach) (Wina Sanjaya, 2008:179). Dikatakan
demikian, sebab guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini
guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi
pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama
metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic achievement student).
B.
Prosedur Metode Ekspositori
Pada
Pelaksanaannya metode ekspositori memiliki prosedur-prosedur pelaksanaan,
secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai berikut :
1. Persiapan
(Preparation)
Tahap persiapan
berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi
ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori
sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan
dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
a.
Berikan
sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
b.
Mulailah
dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
c.
Bukalah file dalam otak siswa.
d.
Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
e.
Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
f.
Merangsang dan mengubah rasa ingin tahu siswa.
g.
Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2. Penyajian
(Presentation)
Tahap
penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan
yang telah dilakukan.Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana
materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh
sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah
ini diantaranya : Penggunaan bahasa, intonasi suara, Menjaga kontak mata dengan
siswa, serta menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap
hidup dan menyenangkan Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a.
Penggunaan Bahasa,
b.
Intonasi Suara,
c.
Menjaga Kontak Mata Dengan Siswa,Dan
d.
Menggunakan Trik-Trik Yang Menyenagkan
. 3.
Korelasi (Correlation)
Tahap korelasi
adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran,
baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimiliki siswa
maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan
motorik siswa.
4. Menyimpulkan
(Generalization)
Menyimpulkan
adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah
disajikan. Sebab melalui langkah menyimpulkan, siswa dapat mengambil inti sari
dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada
siswa tentang kebenaran suatu paparan. Sehingga siswa tidak merasa ragu lagi
akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara mengulang kembali
inti- inti materi yang menjadi pokok persoalan, memberikan beberapa pertanyaan
yang relevan dengan materi yang diajarkan, dan membuat maping atau pemetaan
keterkaitan antar pokok-pokok materi.
5.
Mengaplikasikan (Aplication)
Tahap aplikasi
adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru.
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran
ekspositori. Sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi
tentang penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya, dengan membuat tugas
yang relevan, serta dengan memberikan tes materi yang telah diajarkan untuk
dikerjakan oleh siswa
a.
Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi
yang telah disajikan,
b.
Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi
pelajaran yang telah disajikan.
C.
Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori
Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar
menghafal atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras
tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah
disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami rumus itu selalu dikaitkan
dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku ; jadi ia belajar secara bermakna.
Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan),
tetapi bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan
sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, maka jadinya ia belajar menghafal.
D.
Kelebihan dan
Kelemahan Metode Ekspositori
1.
Kelebihan Metode Eskpositori
2.
Dengan metode ekspositori guru dapat mengontrol
urutan dan keluasan pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh
mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
3.
Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat
efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas,
sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
4.
Melalui Strategi pembelajaran ekspositori
selain siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran,
juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
Demonstrasi).
5.
Metode Pembelajaran ini bisa digunakan untuk
jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.
Kelemahan Metode Ekspositori
a.
Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat
dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik.
b.
Metode ini tidak mungkin dapat melayani
perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan
bakat, serta perbedaan gaya belajar siswa.
c.
Metode ini sulit mengembangkan kemampuan siswa
dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan
berpikir kritis.
d.
Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori
sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, senmangat, antusiasme, motivasi, dan kemampuan
mengelola kelas. Tanpa itu sudah dipastikan pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
e.
Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas
pada apa yang diberikan guru.mengingat gaya komunikasi metode pembelajaran ini
lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication). Sehingga
kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan terbatas pula.
DAFTAR PUSTAKA
Jamarah,B.S.
2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Popham,W.J. 1992. Tehnik Mengajar Secara
Sistematis. Jakarta :Rineka Cipta.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran.
Bandung : Kencana Prenada Media Group.