- Home>
- Bedah Buku Rahasia Dibalik Penciptaan Organ Tubuh Manusia
Posted by : Chachacino
Selasa, 15 November 2016
BAGIAN
1
Ciptaan Allah Tidak Ada yang
Sia-sia
Kesemuanya itu
diciptakan-Nya dengan sangat sempurna dan saling berpasangan. Banyak nian
karunia Allah yang telah diberikan kepada manusia. Manusia diciptakan begitu
sempurna oleh-Nya dari ujung rambut sampai ujung kuku. Lantas, untuk apakah
semua ini diciptakan Allah? Jawabnya, agar manusia mengambil pelajaran dari
padanya, lalu beriman kepada Allah SWT.
Salah satu yang mendasar
yang membedakan manusia dari makhluk yang lain adalah akal. Dengan akal,
manusia dapat mempelajari segala hal, belajar dan berpikir untuk memperoleh
pengetahuan. Dengan pengetahuan, manusia akan mengenal dirinya dan Tuhan-Nya.
Dalam tubuh manusia, dari
kepala hingga rongga dada, terdapat empat organ inti yang berperan penting
membangun Anatomi Spiritual. Adapun keempat organ inti itu adalah Otak, Jantung,
Hati, dan Lidah. Selain keempat organ Anatomi Spiritual, terdapat pula dua
organ yang mewakili nafsu manusia, sehingga disebut juga organ Nafsu. Kedua
organ Nafsu itu adalah organ Lambung dan oragan Kelamin. Lambung sebagai simbol
nasfu keserakahan atau kerakusan, sedangkan organ Kelamin sebagi simbol nafsu
seksual.
Anatomi Spiritual
Mula-mula kita menarik
garis dari organ Jantung dari atas ke arah bawah, lalu melengkung. Kemudian,
naik ke atas sampai Otak. Lalu, dari Otak, kita tarik garis menurun kea rah
hati, garis tersebut melangkung menuju Lidah. Lalu dari Lidah, garis itu agak
bergeser dikit ke arah kanan. Keseluruhan garis tersebut membentuk lafadz
Allah. Huruf Alif harus dibentuk oleh Otak dan Hati sebagai garis vertikal.
Setelah garis vertical alif ini terbentuk, kemudian bergeser ke arah kiri di
belakang Jantung sehingga terbentuklah lafadz Allah.
Arti dan Makna Organ Anatomi
Spiritual
Ø Otak
Otak merupakan satu-satunya organ manusia yang terletak
paling atas dari organ-organ lainnya. Selain itu, otak berfungsi sebagai penggerak
dan pemberi perintah terhadap organ-organ tubuh yang lain. otak merupakan pusat
kesadaran. Secara anatomi, otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu belahan
bagian kiri atau disebut juga sebagai otak kiri dan belahan bagian otak sebelah
kanan yang sebut otak kanan. Otak kiri berkaitan dengan proses berpikir logika,
analisi, angka-angka, hitungan, dan tulisan. Sedangkan, otak kanan berkaitan
dengan irama, perasaan, citra atau imajinasi. Oleh karena kedua otak ini
memiliki fungsi yang berbeda, maka seharusnya ketika mengerjakan salat
hendaknya kita melibatkan kedua bagian otak ini secara seimbang dan bersamaan.
Artinya, otak kiri berpikir dan otak kanan merasakan. Berpikir akan Allah
dengan mengerti arti bacaan salat, sekaligus merasakan akan kehadiran Allah di
dalam kalbu sehingga solat kita akan menjadi khusyuk.
Ingatan pada otak
ini terdiri dari tiga macam, yaitu ingatan jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Ingatan jangka pendek hanya dapat mengingat dalam hitungan
detik sampai menit. Sedangkan, ingatan jangka menengah mampu mengingat
informasi dalam hitungan menit sampai jam. Dan, ingatan jangka panjang dapat
mengingat dalam hitungan bulan bahkan tahunan.Ketika bangun tidur, alangkah
baiknya kita selalu mengingat Allah dibandingkan mengingat urusan duniawi.
Terlalu banyak mengingat hal duniawi, maka berdampak tidak khusuknya solat
kita. Bagi orang-orang yangberpikir, tiada informasi dari alam raya dan
sekitarnya ini yang layak diabaikan.bagi hamba-hamba Allah yang berakal,
tentunya hal ini akan menambah keimanan mereka.
Prinsip kerja otak manusia adalah selalu menolak hal-hal
yang irrasional atau tidak masuk akal. Sifat ini amat penting dipahami, sebab
dalam hal keyakinan sering dijumpai seseorang yang bertindak diluar dari sifat
otak. Sebagai contoh, pada zaman dahulu, zama kegelapan, atau zaman paganisme
ketika kaum kafir menyembah berhala. Di dalam kasus ini, bahasa hati lebih
dominan sebagai bahasa keyakinan. Keyakinanlah yang mengenyahkan akal sehat
atau nalarnya. Mereka membutakan fungsi dan sifat otak, padahal keyakinannya
itu tidak diterima oleh akal sehat.
Pancaindra Menangkap Pesan
Allah
Ø Penglihatan
Allah memberikan organ mata agar kita dapat melihat dunia
menjadi terang, kita dapat melihat warna-warni dunia ini. Namun, bagaimana
seseorang yang mengalami cacat bawaan berupa kebutaan, sehinggasepanjang usia
yang dijalaninya menjadi gelap gulita. Oleh karena itu, kita harus bersyukur
kehadirat Allah yang telah memberikan anugrah mata yang sehat dengan
penglihatan yang jelas sejak lahir.
Belajar dari kisah Nabi Ibrahim as.
Kaum nabi Ibrahim adalah kaum Harran yang sangat
tergila-gila terhadap ilmu astronomi, ilmu yang mempelajari benda-benda
galaksi. Ibrahim memperingatkan kaumnya agar menggunakan indra penglihatan dan
akalnya dalam bertindak supaya mengetahui bahwa bintang, bulan dan matahari
bukanlah Tuhan yang untuk disembah.
Dan, klimaks dari kisah perjalan dakwah Ibrahim as.
Adalah tatkala beliau menghadapi sang raja yang zalim, Namrud. Raja Namrud
dijuluki sebagai dewa matahari. Namrud tidak beriman kepada Allah SWT, akan
tetapi ia menyembah berhala/patung-patung besar. Nabi Ibrahim kemudian pergi
ketempat peribadatan kaummnya dan menghancurkan berhala. Namun, Nabi Ibrahim
tidak menghancurkan semuanya, ia menyisakan satu patung besar. Tak lama betapa
kagetnya kaum tersebut melihat “Tuhan-tuhan” telah hancur dan mereka menduga
bahwa yang menghancurkan tuhan mereka adalah Nabi Ibrahim. Kemudian Nabi
Ibrahim menjawab “Yang menghancurkan patung-patung itu adalah patung besar yang
dilehernya tergantung sebuah kapak”. Setelah mendengar hal tersebut, kaum
tersebut tidak mempercayainya, dan Nabi Ibrahim mengatakan jika patung tersebut
tidak bisa bergerak dan berbicara, lantas mengapa kalian menyembahnya.
Setelah mendengar hal tersebut, mereka semua murka dan
ingin membakar Ibrahim hidup-hidup. Atas izin dan pertolongan Allah SWT,
mukjizat terjadi api yang besar pada tumpukan kayu tersebut malah terasa dingin
dan tidak melukai kulit Ibrahim.
Ø
Pendengaran
Dengan mendengarkan suara, kita dapat mengenali objek
yang mengeluarkan suara. Apabila kita selalu mendengarkan sesuatu yang baik,
maka akan memberi pengaruh positif kepada kita dan begitupun sebaliknya. Oleh
karena itu, kedua indra ini penglihatan dan pendengaran disebutkan di dalam
Al-Qur’an (Q.S al-Ahqaaf: 26).
Dalam dakwah islam, dikenal kisah Umar bin Khattab.
Sebelum memeluk agama islam, umar memiliki watak yang keras. Pada suatu ketika,
umar masuk kedalam rumah dan mendengar adiknya Siti Fatimah sedang melantunkan
ayat-ayat Al-Qur’an. Umar murka kepada adiknya dan menampar wajahnya. Namun
adiknya tidak gentar dan semakin yakin terhadap islam.
Karena penasaran dengan hal tersebut, umar bertanya dan
meminta adiknya untuk membaca Al-qur’an untuknya. Setelah mendengar lantunan
ayat-ayat tersebut, hati umar pun luluh dan air matanya meleleh.
Ø
Jantung
Dalam Anatomi Spiritual, jantung disimbolkan sebagai api.
Jantung dapat kita analogikan sebagai tempat atau pintu masuknya iblis atau
setan ketubuh manusia. Setan selalu menggoda manusia agar memilih jalan bengkok
dan membangkang terhadap perintah Allah SWT. Godaan setan dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja sehingga manusia tidak dapat menaklukkan godaan setan
kecuali hanya orang-orang beriman saja yang dapat mengatasinya.
Keistimewaan yang lain dari jantung adalah dapat
menimbulkan medan magnet, sebab jantung terletak di tengah-tengah antara otak
dan hati.
Ø
Hati
Organ pada tubuh memiliki fungsi yang begitu banyak
seperti halnya Hati. Ada tiga alasan mengapa hati dalam anatomi spiritual
diposisikan sebagai simbol bumi, yaitu :
Pertama, dalam H.R. Ath-Thabrani
menyebutkan “sesungguhnya Allah memiliki tempat di Bumi-Nya, yaitu hati manusia
sebaik-baiknya tempat bagi-Nya adalah hati yang paling bersih, teguh, dan
lembut yaitu bersih dari dosa, teguh dalam agama dan lembut dalam bersaudara.
Kedua, hati terletak di bawah sedangkan otak terletak di
atas. Sesuai sunnatullah bahwa diciptakannya apa-apa yang berada di planet raya
ini berpasangan,
Ketiga, hati bersifat magnet dan magnet adanya di Bumi.
Sedangkan otak bersifat listrik dan listrik dapat berawal dari petir. Petir
terjadi di langit saat terjadi hujan badai. Dengan sifat ini, dapat
dianalogikan kalau hati memiliki sifat menarik yang baik dan buruk.
Ø
Lidah
Suatu informasi akan diputuskan oleh hati dan
dilaksanakan oleh lidah sebagai simbol perilaku. Dalam anatomi spiritual,lidah
disimbolkan sebagai perilaku.
Sesuai dengan (H.R ahmad dan Tarmidzi) :
“Jagalah
lisanmu: buatlah rumahmu terasa luas olehmu,dan menangishlah karena
kesalahanmu”.
Dan Allah SWT berfirman :
“Dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak
berguna”. (Q.S.
al-Mu’minuun: 3).
Dalam khasanah
pribahasa indonesia telah dikenal secara luas pepatah yang mengatakan “mulutmu
(lidahmu) adalah harimaumu”. Dalam hal ini ucapan atau perkataan, dapat
mendatangkan bencana jika tidak berhati-hati dalam menggunakannya. Bertutur
kata dapat dijadikan sebagai tolak ukur perilaku seseorang. Akhlak seseorang
dapat dilihat dari caranya bertutur, orang yang memiliki tutur kata yang santun
disertai perilaku yang baik kemungkinan besar juga memiliki akhlak yang baik
pula. Dan begitupun sebaliknya. Pada jaman sekarang ketika melihat pergaulan
remaja yang dengan entengnya mengumpat temannya. Namun mereka yang mengumpat dan
yang diumpat sama-sama tidak ambil pusing,seakan sudah menjadi sesuatu yang
lumrah dan tidak menjadi masalah. Betapa mirisnya menyaksikan generasi penerus
bangsa yang demikian itu. Lalu dimanakah letak masalahnya? Masalahnya berada
pada ajaran akhlak atau budi pekerti yang sudah hampir punah. Pendidikan akhlak
atau budi pekerti kini tak lagi mendapat perhatian dan diajarkandi sekolah,
bahkan oleh orangtua dirumah sebagai unit terkecil lingkungan masyarakat.
Dalam onotomi spiritual, lidah dianggap sebagai salah
satu organ spiritual. Sebab, seseorang dapat celaka di dunia, lebih-lebih
diakhirat karena lidahnya. Seperti sabda Rasuallah :
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia mengatakan yang
baik atau (memilih) diam”.
(H.R. Muttafaq’alaihi).
Berdasarkan hadis diatas, jelas sekali kalua lidah tidak
boleh dianggap enteng. Rasuallah menganjurkan bahwa bila seseorang tidak dapat
berkata-kata yang baik, maka hendaknya diam. Banyak yang berkata tidak pada
waktu dan tempat yang tepat. Orang seperti ininlah yang termasui orang yang
tidak dapat menjaga lidahnya.
Ø
Lambung
Lambung
adalah organ pencernaan yang berbentu kantong. Fungsinya adalah menampung dan
mencerna makanan dan minuman yang berkapisitas terbatas yaitu 0,8 sampai 1,5
liter. Oleh karena itu, lambung harus diperlakukan sesuai fungsinya sebagai
organ pencernaan dengan kapasitas terbatas. Memperlakukan lambung dengan tidak
semestinya dapat mendatangkan berbagai penyakit, baik penyakit fisik maupun
penyakit rohani. Makna dan minum secara berlebihan bisa menyebabkan tombulnya
berbagai penyakit seperti obesitas, kencing manis, hipertensi, asama urat
bahkan stroke. Didalam anatomi spiritual, lambung adalah simbol nafsu ketamakan
atau keserakahan. Rasuallah bersabda :
“Tidak
banyak makan adalah obat, dan lambung adalah tempat bersarangnya penyakit.
Biasakanlah setiap anggota tubuh dengan kebiasaanya”.
Nafsu makan terkait erat denagn nafsu keserakahan yang
diperbuat dalam kehidupan kita. Dalam nafsu serakah ini terkandung energi negatif
bersifat destruktif yang teramat besar.sebab, kebiasaan makan yang
berlebih-lebihan merupakan pintu masuknya setan kedalam tubuh. Akibatnya dapat
menutup hati dan dapat mengeraskan hati.sehingga dapat membuat seseorang lupa
dari mengingat Allah apalagi menyembahnya.
Sa’id Hawwa dalam bukunya Tazkiyatun Nafs: Kajian Lengkap Penyucian Jiwa ada
sebelas pintu masuk setan kedalam hati :
1.
Marah dan syahwat
2.
Dengki dan tamak
3.
Kenyang dengan makanan
4.
Suka berhias dengan pakaian,perabotan, dan rumah.
5.
Tamak terhadap manusia (penjilat)
6.
Tergesa-gesa dan tidak hati-hati dalam berbagai pekara.
7.
Dirham,dinar dan berbagai macam harta kekayaan.
8.
Pelit dan takut miskin.
9.
Fanatik terhadap mazhab dan hawa nafsu.
10. Mengajak orang
untuk memikirkan zat dan sifat-sifat Allah.
11. Berperasangka buruk
terhadap kaum muslimin.
Orang yang memiliki sifat serajkah tidak pernah merasa
cukup dengan yang dimiliknya. Orang yang tamak tidak pernah peduli dengan
penderitaan orang lain. Ia sibuk dengan dirinya dan keperluannya sendiri. Hal
ini dikarenakan oleh hatinya yang telah mengeras. Godaan yang nikmat dan dapat
ditolerensi adalah godaan alkan makanan. Lain hal nya dengan nafsu syahwat yang
masih terikat norma. Pelan tapi pasti, makan berlebih-lebihan hingga
kekeknyangan akan melumpuhkan hati . apabila hati telah lumpuh maka nafsu telah
menguasai. Seorang yang hatinya sudah kerastidak akan mengenal Allah, Bahkan
jauh dari Allah,oleh karena nya hidupnya akan berkisar pada makan dan syahwat
saja.
Lalu
bagaimana dengan peranan otak? Otak letaknya mata jauh dengan lambung. Artinya
,otak tidka memiliki otoritas untuk mengontrol nafsu.otak berperan dalam memperkuat hawa nafsu dan hawa
nafsu disini sebagai pengendali perilaku para pelaku. Didalam tubuh manusia,
hanya ada dua yang dapat berperan sebagai panglima yaitu hati dan nafsu. Nafsu
adalah salah satu anugrah yang diberikan kepada manusia oleh Allah dan memiliki
manfaat. Peran nafsu makan untuk kesehatan sedangkan nafsu seksual untuk
regerenasi dan kebahagiaan rumah tangga. Nafsu seksual akna menimbulkan
perZinaan denagn beragam akibatnya. Namun satu hal yang pasti bila nafsu sudah
menjadi panglima ,maka hati akan kalah. Nabi SAW bersabda :
“orang mukmim makan
dengan satu usus,sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus”.
Lalu apa dampak serakah dalam makan terhadap hati?
Dampaknya adalah akan mengeraskan hati. Jika hati telah keras, maka dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit hati,seperti iri,dengki,dendam, dan riya.
Sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa
melaparkan perutnya,pasti pikirannya luas dan hatinya cerdas”.
“Hidupkanlah
hatimu dengan sedikit tertawa dan sedikit kenyang dan sucikanlah ia dengan
lapar, pasti hatimu menjadi bersih dan lembut”.
Makanan
yang haram akan mempengaruhi perilaku seseorang. Semua makanan dan minuman yang
masuk kelambung akan diproses dan disimpan di hati sebagai energi cadangan.
Jadi jika yang dikonsumsi makanan yang haram,sudah barang tentu hati akan
menyimpan makanan yang haram.
Ø
Organ Genital
Organ
genital adalah simbol nafsu seksual. Bergonta-ganti pasangan merupakan suatu hal
yang lumrah. Apabila nafsu seksual sedang tinggi, mereka akan menyalurkannya
dimana dan kapan saja sekehendaknya tanpa rasa malu. Nafsu yang dapat
menyesatkan dan menjerumuskan manusia dari jalan Allah. Nafsu adalah salah satu
alat setan untuk menjerumuskan manusia kedalam api neraka. Apabila manusia
dikuasi oleh nafsu ini,maka bukan saja hati yang dilumpuhkan,tetapi otak juga
akan dibungkam. Firman Allah :
“Terangkanlah
kepadaKu tentang orang yang menjadikan bawa nafsunya sebaggai Tuhannya. Maka
apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Ataukah apakah kamu mengira bahwa
kebnayakan merek aitu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalnnya (dari binatang
ternak itu)”. (Q.S. al-Furqan:
43-44)
Menyimak ayat diatas, sungguh sangat disesalkan bila
manusia telah jatuh ke taraf lebih rendah hewan.
BAGIAN
2
Anatomi Spiritual di dalam
Kehidupan
1. Keimanan
Allah menciptakan manusia dengan sangat sempurna
disbanding dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Manusia diberi akal dengan
kecerdasan yang sempurna pula.Dengan akal, manusia yang terlanjur berada di
jalan yang sesat agar segera menemukan jala kembali ke jalan Allah.Yaitu,
Sirathal Mustaqim atau agama yang lurus.Dengan akal pula manusia diberi
kebebasan untuk menemukan jalannya. Namun setiap keputusan yang diambil akan
dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di akhirat kelak.
Firman Allah:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barang siapa yang
ingkar Tagut dan beriman kepada Allah SWT, maka sesngguhnya ia telah berpegang
kepada bubul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah: 256 )
Betapa sayangnya
Allah kepada manusia.Tidak cukup hanya kesaksian saja yang Allah berikan kepada
manusia.Lebih dari itu, kemudian Allah mengutus para nabi dan rasul serta para
penerusnya untuk menyampaikan risalah-Nya agar manusia tidak tersesat.Dengan
akal, manusia dapat menentukan pilihan, mengikutijalan yang benar atau jalan
yang sesat.Namun demikian, kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia untuk
menemukan jalnnya bukan tanpa resiko. Sebab,, kebebasan itu pada akhirnya akan
dimintai pertanggugjawaban di hari pembalasan kelak.
Allah SWT berfirman:
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, sesungguhnya
akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surge, yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah
sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal.(Q.S. Al-Ankabut:
58).
Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras
kepada orang-orang kafir dan Kami akan memberikan pembalasan kepada mereka
dengan seburuk-buruknya pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S Fushilat: 27)
Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah
kamu kerjakan. (Q.S
ash-Shaaffaat: 39)
Sungguh beruntung oran yang menyucikannya dan sungguh merugi oran yang
mengotorinya. (Q.S Asy-Syams:
9-10).
Namun, untuk
mengabdi kepada Allah SWT bukanlah hal yang mudah.Sebab, untuk mengabdi kepada
Allah SWT manusia harus menghadapi dua rintangan, yaitu nafsu dan setan.
Rasulullah SAW bersabda :Sesungguhnya
setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah yang mengalir dalam
tubuhnya. (H.R Muslim). Dalam satu hadis Nabi SAW, dikatakan bahwa setan
bisa masuk ke dalam aliran darah manusia.
Nabi bersaba, “ Sesungguhnya setan
itu berjalan dalam diri manusia mengikuti perjalanan darah. Maka dari itu, aku
khawatir bahwa setan akan melontarkan sesuatu tuduhan atau sesuatu kejahatan
dalam batinmu.”(H.R Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).
Jantung adalah
sumber darah dan pembuluh darah.Dari jantung, keluar aliran darah dalam
pembuluh darah besar, yaitu aorta. Dan,
cabang ke bawah untuk mengalirkan darah ke hati dan organ tubuh yang lain.
Khusus untuk kedua organ Anatomi Spiritual, yakni otak dan hati, sangat
berperan dalam pengamalan iman.Oleh karena itu, adalah logis jika jantung
dianalogikan sebagai pintu masuknya setan dalam tubuh manusia.
Rasulullah SAW. Bersabda :
Sesungguhnya amarah adalah bara yang dinyalakan dalam hati. (H.R Tirmidzi).
Sesungguhnya
amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api dapat padam
dengan air, maka apabila kalian dalam keadaan marah, maka berwudlulah! Dari
uraian di atas, jelas sekali bahwa setan adlah penggoda dan penghalang manusia
menuju ke jalan Allah. Setan akan merusak manusia melalui aliran darah, sangat
lekat pada tubuh manusia.
2. Alif Kesempurnaan Iman
Sejak zaman
penjajahan, pendiri orientalis Belanda telah membagi umat Islam ke dalam tiga
kelompok.Yaitu, Islam abangan, Islam santri, dan Islam priyayi. Islam abangan
adalah Islam yang berada di pedesaan dengan kultur sebagai petani. Islam santri
adalah Islam yang berada di kalangan pondok pesantren dengan kitab
kuningnya.Sedangkan, Islam priyayi adalah Islam yang berada di kalangan
bangsawan namun berpikir sekuler.
Firman Allah:
Tidakkah mereka berjalan di atas bumi, supaya mereka mempunyai akal untuk
berpikir atau telinga untuk mendengar.Karena sesungguhnya bukan mata mereka
yang buta melainkan hati mereka yang ada dalam dada mereka. (Q.S Al-Hajj: 46).
Rasulullah Saw. Bersabda :
Agama itu adalah akal, tidak ada agama bagi seseorang yang tidak mempunyai
akal. (al-Hadis).
Akal merupakan
pemandu hati untuk mencari kebenaran.Asalkan kita ma uterus berpikir dan tidak
sombong. Inayaallah kita akan dapat menemui jalan kebenaran atau jalan lurus
menuju Allah SWT. Allah SWT berfirman:“Aku
akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa
alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika meihat tiap-tiap
ayat-Ku mereka tidak beriman kepada-Nya. Dan jika mereka melihat jalan yang
membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetap jika mereka melihat jalan kesesatan,
maka terus menempuhnya. Yang demikian itu adallah karena mereka mendustakan
ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”(Q.S. al-araf : 146).
3. Jalan yang Lurus
Jalan lurus
adalah jika seseorang mengimani dan menyembah Tuhan yang benar-benar Tuhan.
Lalu, bagaimana kita mengetahui Tuhan yang sebenarnya ?Tentu dengan
memepelajari kitab suci-Nya. Agama yang benar akan memiliki kitab suci yang
benar-benar berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT berfirman: “ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya
dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.” (Q.S. Yunus : 11).
Disini akal
sangat berperan untuk mencari kebenaran dan menambah keimanan kita.Kita
dituntut untuk menggunakan akal kitabuntuk mencari kebenaran Tuhan yang poatut
disembah.Bukan Tuhan imitasi yang memperturutkan setan dan hawa nafsu. Setelah
kita, menemukan dan meyakini bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang
benar-benar yang patut dan seharusnya disembah, maka keyakinan kita akan
semakin bertambah.
Allah SWT. berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yan beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya
(beriman ) kepada allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. al-Hujurat: 15).
Setelah akal
menemukan jalan yang lurus, kini keyakinan itu kita tanamkan ke dalam hati. Ada
dua keutamaan hati, yaitu :
1.
Hati tempat bersemayam kebajikan.
2.
Hati bersifat magnet, yaitu menarik hal-hal yang baik dan
hal-hal yang buruk.
4. Hati Tempat Bersemayam Kebajikan
Sabda Rasulullah Saw:
Sungguh Allah memiliki tempat di bumi Nya, yaitu hati manusia , sebaik-baik
tempat bagiNya adalah hati yang bersih, teguh dan lembut, yaitu bersih dari
dosa, teguh dalam agama, dan lemah lembut dalam bersaudara. (H.R. Ath-Thabrani).
Salah satu
karunia allah SWT yang diberikan kepada seluruh umat manusia adalah karunia
kebijakan hati. Ini adalah karunia yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Pada
dasarnya, manusia memiliki hati yang bersih.Kebaikan sudah merupakan santapan
hati, sudah merupakan kodrat hati, sudah merupakan karunia Allah pada hati.Yang
menjadi tugas utama adalah bagaimana kebaikan ini diarahkan ke jalan yang lurus
agar tujuan kita yang hakiki dapat tercapai.
Allah berfirman:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan
dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari badat-ibadat yang lain). Dan Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (Q.S.
Al-Ankabut: 45).
Kaum muslim
harus menjadi insan yang memiliki kebaikan hati yang terjaga, insan yang
berhatti lembut melebihi umat yang lainnya. Sebab, insan Isam pada dasarnya
telah berada pada jalan yang lurus dan memiliki hati yang bersih.Hal itu adalah
garansi dari Allah sesuai dengan surah al-ankabut ayat 45.Salat dapat mencegah
perbuatan keji dan mungkar.Salat adalah pengamalan dan penghambaan manusia atas
kesaksiannya terhadap Allah.Salat sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah
secara total. Tiada bentuk penghambaan kepada allah yang paling total selain
salat. Itulah mengapa salat dikatakan juga sebagai tiang agama.Tanpa salat,
maka runtuhlah agama Islam.
5. Hati Menerima yang Baik dan Buruk
Sesuai
fitrahnya, pada dasarnya hati itu bersih.Namun demikian, hati juga memiliki
sifat menerima yang baik dan buruk.Hati tidak menyukai keburukan.Seab, hati itu
adlah tempat kebaikan.Namun dalam perjalananya kemudian, hati memperoleh yang
baik-baik dan hal-hal yang buruk.Tergantung keimanan seseorang dalam menyikapi
dan menerimanya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw mengajarkan umatnya kepada
umatnya agar selalu berdoa: “ Ya
muqallibal qulub tsabit qalbi ‘ala dinika” (Wahai Dzat yang memutarbalikkan
hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.)
Manusia memang
cenderung berbuat hal yang melampaui batas dan aniaya terhadap dirinya sendiri.
Firman Allah :“Sesungguhnya kami telah
mengemukakakn amanat kepada langit dan bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianantinya, dan
dipikullah amant itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu ama zalim dan amat
bodoh.”(Q.S. Al-ahzab : 72).
Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. (Q.S Al-Alaq : 6).
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun. Akan
tetapi, manusia itulah yang bebuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus : 44).
Jadi jelaslah,
bahwa manusia itu cenderung menganiaya dirinya sendiri dan cenderung melampaui
batas.Banyak sekali tantangan dan halangan yang harus dihadapi oleh manusia
untuk mencapai kedudukan sebagai insan kamil.Yaitu, berasal dari setan dan hawa
nafsu.Setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Seperti yang ditegaskan
dalam al-Qur’an:
Dan diantara hewan ternak itu, ada yang dijadikan untuk pengangkutan da
nada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.(Q.S. al-an’aam : 142).
Hubungan Otak dan Hati
Allah menciptakan sesuatu selalu berpasangan-pasangan,
umpamanya otak itu langit, maka hati itu adalah bumi. Permisalannya di langiit
ada petir berbentuk listrik, sedangkan bumi ada medan magnet. Penetral listrik
yang baik adalah bumi. Itulah sebabnya manusia belajar dari alam, hakikatnya
semakin tinggi ilmu seseorang maka seharusnya hatinya pun semakin cerdas, hal
itu menyeimbangkan otak yang semakin
cemerlang dan ilmu yang semakin melimpah. Bila berilmu tinggi, namun tidak disertai
kecerdasan hati maka timbullah penyakit otak.
Medan listrik dan medan magnet saling berinteraksi, maka
jarum magnet pada kompas ternyata bergerak karena arus listrik. Maknanya, arus
listrik otak dapat pula memberikan efek getaran pada hati. Posisi yang selaras
antara otak dan hati dapat kita jumpai saat seorang hamba bersujud sewaktu
solat. Jika diurai hikmah dalam salat,
secara bertrut-turut dari dahi, hidung, mulut serta hati bersujud kepada-Nya.
Otak yang selalu dibanggakan oleh manusia dan merasa terhebat disbanding
makhluk ciptaan Allah yang acap kali membuat sombong, dengan salat dahi itu
tersungkur diatas tanah tak berdaya. Esensi nya sehebat apapun manusia jika
dibandingkan dengan Allah SWT maka manusia hanya lah kecil dan tak ada apa-apanya.
Lalu mengapa manusia masih juga sombong? Telah banyak bukti yang Allah telah
tunjukan atas orang-orang yang sombong, hal tersebut ditujukan untuk menjadi
bahan pelajaran bagi mereka.seperti Fir’aun yang sombong dan melampau batas,
bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kemudian Allah mengutus Nabi Musa untuk
memperingatkan Fira’un, namun naas, raja yang kufur itu justru insaf setelah
ajal berada di ujung leher dan hal itu sudah terlambat. Begitu juga Raja
Namrud, ia juga mengaku sebagai Tuhan, maka Nabi Ibrahim diutus Allah untuk
memberi peringatan kepada Namrud. Dengan kesombongannya itu, Namrud menolak
mentah-mentah risalah yang benar guna beriman kepada Allah. Lain dengan kisah
Qorun, dia sangat kaya raya, namun karena kekayaannya itulah muncul kesombongan.
Akhirnya Allah pun menurunkan adzab kepada Qorun, dengan membenamkan harta dan
dirinya ke dalam tanah.Begitulahkisah –kisah orang sombong yang
mendapatsiksaandanadzabdari Allah
Saat mulut berdzikir, hati pun ikut bertasbih kepada-Nya.
Hati berfungsi mendetoksifikasi kesombongan yang dilakukan oleh otak, hati
menetralkan penyakit otak. Saat sedang bersujud, posisi hati berada di atas
otak. Hikmah dari hal tersebut ialah pertama, sesuai dengan hadist Nabi saw
bahwa tempat Allah di bumi adalah hati, hal ini berarti Allah Maha Tinggi,
dibanding otak manusia. Kedua, bahwa yang dinilai di sisi Allah ialah hati.
Hati merupakan cerminan dari perbuatan atau amal saleh, bukanlah ilmu yang
cemerlang atau kekuasaan yang tinggi. Ketiga, saat bersujud disitulah sedekat-dekatnya
Allah dengan hamba-Nya.
Islam
is True Way
Agama islam merupakan agama pertengahan yang datang
dengan membawa ilmu yang bermanfaat beserta amal shalih. Islam merupakan agama
yang dilandasi oleh otak, dimana otak sebagai akal sehat dan hati sebagai amal
perbuatan. Berbeda halnya dengan agama yang dianut oleh :
1.
Yahudi
Mereka mempunyai
ilmu namun tak pernah mengamalkannya. Orang-orang yahudi mendapatkan murka dari
Allah karena hanya otaknya saja yang terang namun hatinya keruh dan gelap,
akibatnya kerusakan yang diciptakan kaum ini sangatlah dahsyat. Seperti yang
kita ketahui agresi militer besar-besaran Israel terhadap warga palestina,
lebih dari seribu warga sipil tewas, bahkan anak-anak dan wanita yang tak
berdosa ikut menjadi korban. Karena hati kaum yahudi gelap, maka mereka tak
merasa bersalah sedikit pun. Sesungguhnya banyak sekali kenikmatan yang Allah
limpahkan. Saat bangsa Yahdi diperbudak oleh Fir’aun, Allah pun mengutus Musa
untuk membebaskan bangsa Yahudi dari kekejaman Fir’aun. Setelah dibebaskan dari
perbudakan, kemudian Musa diperintahkan oleh Allah agar pergike Gunung Thursina
untuk menyucikan diri dan menerima risalah-Nya. Namun setelah lima puluh hari
ditunggu, nabi musa pun tak muncul, akibatnya bangsa yahudi kembali ke jalan
yang sesat. Karena kefasikan bangsa yahudi, selama empat puluh tahun Allah
menghukum mereka, hidup mereka terlunta-lunta. Saat tentara Kan’an yang besar
dan kuat menindas Bani Israil, mereka beruntung memiliki Nabi Daud yang mampu
menaklukan tentara Kan’an. Di bawah kepemimpinan Nabi Daud as, Bani Israil
hidup dalam kemakmuran. Namun ketika Nabi Daud wafat dan digantikan oleh Nabi
Sulaiman, mereka pun telah mulai lupa dengan ajaran tauhid, mereka melakukan
praktek ilmu sihir. Namun dibawah kepemimpinan Sulaiman ,ia mengumpulkan
seluruh catatan dan buku-buku sihir lalu dikuburkan seluuhnya agar tak
ditemukan oleh bani israil. Setelah sulaiman wafat, mereka seperti sediakala,
kembali kejalan kekufuran. Begitu pun berlanjut, hingga sejarah berulang terus
menerus, mereka insyaf lalu kafir kembali, dan begitu saja kelanjutannya,
hingga di era ini mereka sedang dalam kondisi kufur juga.
2.
Nasrani
Mereka hanya
memiliki amal yang baik, namun tidak
disertai dengan ilmu. Kaum nasrani mengamalkan ajaran yang tidak ada pengetahuan
pada dirinya.
Kemudian Allah mengutus Nabi Muhammad saw untuk
menyampaikan risalah islam dalam menyempurnakan kitab-kitab terdahulu, namun
kaum yahudi dan nasrani seolah menjauhi kebenaran tersebut, sebagaiman
disebutkan dalam Al-Quran :
Orang-orang
yahudi dan Nasrani yang telah kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebagian di antar mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui
(Q.S Al-Baqarah ;146)
Oleh sebab itu relasi antara hati dan otak sangatlah
urgent dalam hal ketauhidan. Jika keduanya tak diseimbangkan dengan baik dan
benar, maka proses selanjutnya pun takkan berjalan mulus.
Hikmah Surah
Al-Ikhlas
Surah al-Ikhlas menunjukkan keagungan dan keesaan Allah SWT. Surah
al-Ikhlas secara tegas dan lugas menyatakan kalua Allah berbeda dari makhluk
ciptaan-Nya. Surah al-Ikhlas telah dapat memberi pencerahan dengan menegaskan
bahwa hanya Allah SWT yang berhak di sembah.
Tak salah apabila surah al-Ikhlas juga dapat dianggap sebagai pilar akidah.
Akidah merupakan fondasi agma yang tidak dapat ditawar-tawar dan menjadi harga
mati. Tidak ada toleransi dalam hal akidah. Akidah tidak boleh dicampur-aduk
antara yang hak dan yang batil karena tidak akan dapat bersatu.
Islam Agama
Rahmatan Lil Alamin
Rahmatan lil alamin yaitu agama pembawa kedamaian dan pembawa rahmat bagi
seluruh alam beserta isinya. Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama yang
sangat cinta damai.
Saat zaman Jahiliyah, peradaban manusia tengah berada dalam kegelapan. Oleh
karena itu, Allah mengutus seorang Rasul untuk memperbaiki akhlak umat-Nya
untuk menerangi gelapnya hati masyarakat kala itu. Rasulullah diberi karunia
oleh Allah berupa hati yang lembut.
Kelembutan hati-lah yang membuat dakwah Rasulullah berhasil. Ajaran mulia
sekalipun, apabila disampaikan dengan cara yang salah, dengan cara yang arogan,
tidak akan mendapat tempat dan akan dijauhi umat. Begitu pula sebaliknya,
ajaran sesat, tetapi kalua disampaikan dengan tutur kata menyejukkan, akan
mudah diterima dan diikuti oleh pendengarnya.
Metode yang mengutamakan kelembutan hati ternyata lebih mengena di hati
masyarakat ketika itu. Baik itu kaum kafir Quraisy, Yahudi, dan suku-suku Arab.
Setiap kata “salat” selalu diikuti kata “sedekah” atau “zakat”. Maknanya
yaitu, salat adalah cerminan hubungan hamba dengan Allah, sedangkan sedekah
merupakan cerminan hubungan sosial antara hamba dengan hamba, dengan
menggunakan Bahasa hati.
Semua Manusia
Beragama Islam, Akan Tetapi…
Semua manusia mengakui bahwa Tuhan hanyalah Allah SWT. Tiada Tuhan selain
Allah. Namun, setelah terlahir di dunia, mereka mengikuti agama orangtua
mereka. Ada yang tetap dalam Islam dan ada yang sesat.
BAGIAN 3
PATOFISIOLOGI
ANATOMI SPIRITUAL
Inti pokok bahasan Anatomi Spiritual sesungguhnya terletak pada dua organ,
yaitu otak dan hati. Di antara kedua organ ini, hati amat berperan dalam
menentukan perilaku seseorang. Hati dapat menjadi sumber komplikasi penyakit
spiritual. Berbagai penyakit ditimbulkan oleh hati yang sakit.
Setan lebih suka memperdaya otak ketimbang hati. Berbagai alasan mengenai
hal ini dapat ditemukan. Pertama, otak dan setan memiliki kesamaan sifat, yaitu
selalu ingin berada di atas. Hal ini sebagai symbol dari kesombongan. Kedua,
otak merupakan medan listrik yang memiliki energy panas dan dapat menimbulkan
api. Setan tercipta dari api. Jadi, terdapat kesamaan diantar keduanya. Ketiga,
setan lebih suka memperdaya otak karena orang-orang beriman yang berakal serta
berilmu pengetahuan lebih sulit diperdaya bila dibandingkan dengan orang-orang
yang hanya beriman saja tetapi tidak berakal dan berilmu pengetahuan.
BAGIAN 4
PENYAKIT ANATOMI SPIRITUAL
Penyakit Otak Dan Hati
Penyakit
yang ditimbulkan oleh otak ada dua jenis, yaitu bersifat relatif dan bersifat
absolut. Penyakit otak yang bersifat relatif adalah gangguan emosi. Oleh karena
emosi tidak saja bermanfaat, tetapi dapat pula berubah menjadi negatif. Jika
seseorang dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya, maka emosi itu bukanlah
amarah, melainkan pengungkapan rasa tidak suka terhadap sesuatu dan berharap
sesuatu yang tidsk disukai dapat berubah menjadi lebih baik.
Imam Al-Gazali
mengelompokkan amarah dalam tiga golongan. Pertama, Tafrith (berkekurangan), yaitu seseorang yang tidak memiliki emosi
untuk amarah walaupun berada dalam kondisi yang seharusnya mengungkapkan
amarah. Tipe orang seperti ini adalah orang yang tidak dapat melindungi dirinya
sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Syafi’I ra.:
“Barang siapa yang mengharuskan
dia marah (seperti melihat kezaliman) tapi dia tidak marah, maka dia adalah
keledai. Barang siapa yang telah kehilangan kemampuan untuk marah dan
melindungi dirinya, maka dia adalah orang yang memiliki banyak kekurangan.”
Kedua, Ifrath (berlebih-lebihan),
yaitu ketika seseorang marah secara berlebih-lebihan sehingga melakukan
tindakan diluar akal sehat yang melanggar syariat islam. Tipe orang yang
seperti ini dapat digolongkan menjadi orang yang pemarah dan orang yang tidak
dapat mengontrol amarahnya. Ketiga, I’tidal
(tengah), yaitu bersikap wajar. Tipe orang yang seperti ini dapat mengontrol
dan mengendalikan amarahnya. Dia tahu kapan harus marah dan kapan harus menahan
diri dari amarahnya.
Sedangkan, gangguan
spiritual di otak yang bersifat absolut adalah kesombongan. Artinya, gangguan
ini merupakan ciri khas di otak. Apabila seseorang tidak dapat mengendalikan
fungsi otaknya, maka penyakit kesombongannya akan mudah muncul. Sebab, otak
adalah lambang kecerdasan, ilmu, dan kekuasaan yang ujungnya dapat bermuara
kepada kebendaan, materialisme, dan kemewahan. Kesombongan seharusnya dapat
melibatkan kecerdasan hati dengan nilai-nilai religius untuk menetralkan
kesombongan otak yang selalu ingin berada di atas. Karena kecerdasan hati akan
menarik kecerdasan otak agar membumi dan mengingat asal-usulnya dari tanah.
Oleh karenanya, dapat tercapai keseimbangan antara kecerdasan otak dan
kecerdasan hati.
Amarah Membakar Hati
Menurut Imam Al-Gazali,
manusia memiliki sesuatu yang disukai dan ada sesuatu yang dibenci. Apabila
yang disukai dihilangkan atau dihalangi, maka akan menimbulkan amarah. Begitu
juga ketika sesuatu yang dibenci disodorkan akan memicu timbulnya rasa marah
pula. Namun, apabila amarah telah merasuk didalam hati, maka akan membuat hati
rusak dan sulit untuk disembuhkan. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya amarah adalah
bara yang dinyalakan dalam hati.”
Lalu, bagaimana cara untuk
meredamkan amarah yang tengah menggebu dan merasuk kedalam hati? Salah satu
fungsi hati yang paling penting adalah detoksifikasi, mencerna atau menetralkan
racun serta kotoran yang masuk kedalam tubuh. Apabila hati sampai sakit secara
spiritual, sesungguhnya hal ini akibat pengaruh dari penyakit otak. Yaitu,
penyakit amarah dan sombong.
Adapun penyakit otak yang
berdampak ke hati salah satunya adalah amarah. Apabila sudah demikian, hal ini
dapat memicu berbagai penyakit hati yang lain, seperti iri, dengki, pembenci,
pendendam, dan sejenisnya. Demikian pula dengan kesombongan yang akan
menimbulkan penyakit hati, berupa takabur sampai ketingkat yang tidak logis,
seperti mengaku sebagai Tuhan atau seorang nabi utusan Tuhan, riya, dengki,
cinta dunia, dan iri hati. Selain itu, salah satu sifat orang sombong adalah
menolak kebenaran.
Jenis Kesombongan
Kesombongan ada dua jenis,
yaitu kesombongan jenis setan dan jenis manusia. Kesombongan jenis setan adalah
kesombongan yang disebabkan oleh fisik atau materi. Misalnya, seseorang yang
sombong karena memiliki bentuk tubuh dan wajah rupawan atau cantik, atau pun
karena materi atau harta yang berlimpah. Sedangkan, kesombongan jenis manusia
adalah kesombongan yang diakibatkan karena otak yang cemerlang. Misalnya,
seseorang sombong karena pandai serta memiliki kekuasaan.
Menurut kepada siapa
kesombongan ditujukan, kesombongan dibagi menjadi dua, yaitu kesombongan kepada
Tuhan dan kesombongan kepada manusia. Kesombongan kepada Tuhan adalah
kesombongan karena enggan untuk menyembah Allah, padahal telah mengetahui bahwa
Allah adalah Tuhan yang wajib untuk disembah. Sedangkan, kesombongan kepada
sesama manusia adalah kesombongan yang ditujukan kepada sesama dalam pergaulan
kehidupan sehari, seperti merendahkan atau meremehkan orang lain.
Nafsu
Nafsu
dibagi menjadi dua, yaitu nafsu serakah yang dalam hal ini diwakili oleh organ
lambung dan nafsu syahwat yang diwakili oleh organ genital. Penyakit nafsu
serakah dan syahwat dapat timbul karena kesombongan yang ditopang oleh materi
dan kekuasaan, dimana materi dan kekuasaan adalah simbol dari otak. Oleh karena
itu, yang dapat mengendalikan nafsu adalah hati. Hal ini dapat dilihat dari
anatomi spiritual.
Namun demikian, hati bersifat labil. Sebab, hati
menerima pengaruh baik dan buruk. Maka, disinilah perlunya seseorang selalu
beristiqomah. Yaitu, yakin dan teguh terhadap keimanan kepada Allah serta
senantiasa memohon perlindungan-Nya dari segala godaan setan yang terkutuk.
Sabar
Sabar merupakan suatu kata yang mudah diucapkan, namun sulit untuk
dilakukan. Kesabaran terkadang pahit, tetapi hasilnya sangat manis. Lawan dari sabar yaitu amarah. Saat ini
amarah yang mendominasi kehidupan. Jika kesabaran telah hilang dari diri
seseorang, maka kehancuran akan menjemput kita.
Secara anatomi spiritual, sabar berhubungan dengan gangguan emosi. Dalam
emosi ini memiliki 4 aspek yaitu: rasa senang, sedih, cinta, dan benci. Jika
keempat aspek ini dapat dikelola dengan baik dan dilakukan atas dasar hanya
karena Allah maka akan mendatangkan kebajikan.
Berdasarkan gangguan emosi, pengertian sabar meliputi beberapa aspek,
antara lain :
1. Pasrah atau
tawakal, yaitu sabar di saat mendapat musibah kehilangan sesuatu atau seseorang
yang sangat di cintai atau di sayangi.
2.
Sabar disaat menjalankan ibadah
3.
Sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
4. Sabar dalam
mencapai perubahan kearah yang lebih baik.
Terdapat hadist yang mengemukakan bahwa kesabaran paling terasa hanya pada
saat guncangan pertama.
Rosulullahbersabda
:
“sesungguhnya sabar itu hanyalah saat pertama kali
musibah dapat meninpa diri”.
(H.R. Bukhari)
Agar tercapai tingkat kesabaran yang
diridai oleh Allah, maka keikhlasan sangat diperlukan. Iklas adalah pilar dari
kesabaran sebagai pengendalian emosi. Jadi, inti terapi emosi adalah sabar,
dimana pilarnya adalah iklas yang berada di hati. Oleh karenaitu, antara otak
dan hati harus bersinergi dan saling mendukung.
Allah Sang Trainer
Tanpa kita sadari bahwa selama kita hidup di dunia, Allah telah menguji
atau melatih kita. Allah itu Trainer Yang Maha Hebat.Hamba-Nya tidak perlu
membayar sesen pun untuk training tersebut.
Malah sebaliknya, jika dapat mengikuti training
dengan sabar dan iklas, maka hambanya akan diberi ganjaran pahala yang
berlipat serta surga di akhirat nanti.
Itulah makna training dari Allah.
Oleh karena itu, sebagai hamba yang beriman kepada Allah, wajib menyikapi
masalah kehidupan ini sebagai training yang
membawa kita kejalan yang di ridai Allah.
Allah Trainer Yang Maha Hebat
Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Allah hanya membutuhkan
kesabaran dan keiklasan hamba-Nya dalam menjalani training-Nya. Sejatinya, dalam menghadapi berbagai problema hidup
ini, kesabaran dan keikhlasan ditempatkan secara pondasi agar tidak terjerumus
oleh tipu daya setan.
Rosulullah
bersabda :
“tergesa-tega adalah setan dan berhati-hati adalah dari
Allah”
Allah men- training hamba-Nya dengan berbagai ujian sebagai suatu proses
pematangan mental dan memperkaya rohani. Namun, Allah tidak akan memberikan
ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Firman Allah :
“allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya”. (Q.S. Al-Baqarah:286)
Begitu pula saat hamba-Nya dalam
kesulitan maka Allah Yang ar-Rahmanar-Rahim akan datang memberi solusi dalam
cara yang tidak terduga-duga.
Allah
berfirman:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.(Q.S. Alam Nasyrah:6)
“…Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya
Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (Q.S. ath-Thalaaq:4)
Ujian Dari Sang Trainer
Setiap kesabaran adalah ujian. Berat ringannya ujian tersebut tergantung
dari kadar keimanan hamba-Nya. Hanya Allah yang mengetahuihal tersebut. Hal ini
dijelaskan dalam beberapa firman Allah antara lain :
1. Q.S. al-Ankabuut: 2
2.
Q.S. al-Baqarah: 155
3.
Q.S. Ali Imran: 186
4.
Q.S. al-Anfaal: 28
5. Q.S. al-Anbiyaa: 35
Sikap Orang Beriman Terhadap Ujian
Sebagai orang beriman, kita tidak boleh merasa iri terhadap rezeki yang
diperoleh orang lain. Jika kita merasa iri atas rezeki orang lain, itu sama
saja kita tidak ridai terhadap ketentuan Allah. Sebab, rezeki adalah pemberian
Allah SWT.
FirmanAllah :
“…Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki
tanpa hisab (batas). Q.S.
Ali Imran: 27
Bersyukurlah dengan apa yang dianugerahkan oleh-Nya kepada kita. Sebab,
semakin kita pandai mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah akan memberikan limpahan
rezeki-Nya dengan jalan yang tidak pernah kita duga.
Kisah Salaka
Salaka adalah sahabat Rosulullah yang saleh. Setiap hari ia selalu salat
berjamaah di masjid. Namun, setiap selesai salat, Salaka selalu buru-buru
meninggalkan masjid dan tidak sempat berzikir.
Suatu hari Rosulullah menghampiri Salaka dan bertanya mengapa setiap subuh
ia selalu terburu-buru untuk meninggalkan masjid. Salaka berkata bahwa pakaian
solat yang ia pakai akan dipakai oleh istrinya, karena ia bergantian pakaian
dengan istrinya. Salaka merupakan orang miskin dan ia pun meminta di doakan
oleh Rosulullah. Suatu ketika Rosulullah memberikan seekor kambing kepada
Salaka untuk diternakkan dan Rosulullah
pun mendoakannya. Akhirnya kambing tersebut tumbuh dan berkembangbiak
dengan cepat seiring waktu. Kehidupan Salaka pun berubah menjadi orang kaya
serta lupaakan solat. Selain itu, Salaka pun menolak untuk memberikan zakat.
Akibat kesombongannya, harta Salaka tidak bertahan lama. Sebab,
kambing-kambingnya mendadak dilanda penyakit dan akhirnya mati. Salaka pun
kembali menjadi orang melarat dan tidak berpunya. Ia termasuk orang yang kufur
dan merugi.
Mensyukuri Nikmat Allah
Rosulullah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat
bagi sesamanya. Jadi kita senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan
Allah kepada kita. Dengan bersyukur akan tumbuh rasa ikhlas dan sabar. Jadi
sabar memiliki beberapa makna, antara lain, usaha bersungguh-sungguh dan
menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik.
BAGIAN 5
BERKAH SALAT
Hati memiliki sifat tidak dapat menyaring hal yang bik
dan buruk, menerima apa saja yang masuk ke dalamnya. Setiap kali hati menerima
hala yang buruk, maka akan meninggalkan setitik noda hitam. Besar atau kecil
noda tersebut bergantung kepada perbuatan kotor yang dilakukan. Semakin besar
dosa yang dilakukan, maka kian besar pula noda itu. Setitik demi setitik,
lama-kelamaan tersebut di seluruh permukaan hati. Maka, hati pun menjadi hitam.
Hal ini dapat dibuktikan secara medis. Orang yang teriasa
menkonsumsi alcohol, sel-sel hatinya mengalami perubahan menjadi sirosis, di
mana sel hatinya menjadi jaringan ikat, sehingga hatinya mengeras dan berwarna
kehitaman. Secara medis, sejatinya hati menolak segala macam racun atau noda
yang bersifat merusak hati. Salah satu fungsi hati yag sangat penting adalah
detoksifikasi. Tepat sekali apa yang disabdakan oleh Rasulullah bahwa terdapat
segumpal daging yang jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati. Untuk
menghindari kerusakan hati, secara medis dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang baik lagi halal. Baik menurut ukuran medis maupun menurut syariat agama
islam. Begitu pula dengan makanan yang haram menurut Allah. Dan tidak pula
makan dan minum secara berlebihan.
Firman Allah SWT :
“makan dan minumlah, tapi
jangan berlebih-lebihan. Seungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
.”(Q.S. al-‘Araaf :31)
Agar terhindar dari berbagai penyakit spiritual yaitu dengan shalat. Shalat
akan memproteksi hati dari berbagai penyakit hati.
Firman Allah SWT :
“sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnyamengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. al-Ankabut : 45)
Maha suci Allah dan hanya dapat didekati oleh hal-hal
yang suci. Allah tidak menyukai yang kotor, baik lahir maupun yang tidak
nampak, baik kotor fisik maupun kotor hati. Bagi orang-orang yang didalam
darahnya mengandung zat yang haram, maka tidak diterima shalatnya selama 6
hari.
Dalam menunaikan shalat, Allah mewajibkan hamba-Nya untuk
menyucikan diri dengan berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Maka setelah
wudhu harus membaca doa setelah wudhu.
Selain tubuh kita bersuci, hendaknya demikian pula dengan
hati kita. Hilangkan prasangka buruk yag ada di dalam hati. Tentu kita harus
menyiapkan dan merapikan segala sesuatunya sesempurna mungkin sebelum menghadap
ke haribaan-Nya. Namun kenyataannya banyak orang yang shalat hanya sebagai
ritual belaka. Masjid yang merupakan rumah Allah pun kurang terawat. Tempat
wudhu yang kebanyakan bau dan kotor. Akan sangat tampak berbeda dengan pmak dan
pusat perbelanjaan. Tambahan pula, keadaan masjid/mushala di tempat perbelajaan
sering kali berada di tempat yang sangat terpojok, bahkan sampai ada di tempat
parkir. Mengapa demikian?
Untuk Apa Shalat?
Jawabannya ialah anda akan mendapatkan karunia ALLAH
berupa pancaran cahaya (nur) ilahi. Hanya saja shalat yang harus di dirikan
benar-benar menjiwai hati anda--yang disebut dengan shalat khusyuk. Hati ibarat
bumi, maka nur ilahi akan memancarkan sinarnya di atas bumi hati itu.
Maka apakah orang-orang yang
dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya
dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka celaka besarlah
bagi merek yang telah ,e,bantu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam
kesesatan yang nyata. (Q.S.
az-Zumar :22)
Nur ilahi merupakan sumber kehidupan hati, tetapi lebih
agung dari itu sebagai sumber cahaya hati yang menciptakan spiritual hati.
Power otak adalah kecerdasan otak. Takluknya otak oleh cahaya hati disebut
dengan kecerdasan spiritual. Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual
memilki sifat ikhlas dan rendah hati. Sebab, hati merupakan tempat bersemayam
kekikhlasan.
Pendarkan Cahaya Kalbu
Iman bersifat turun naik. Adakalanya naik dan turun.oleh
karena sifat hati menerima yang baik dan yang buruk, jadi hati dapat
terpengaruh oleh keadaan.
Dalam anatomi spiritual, saat iiman naik maka berpendar
atau berpijar cahaya di dalam kalbu sehingga kalbu kian cerah, begitupun
sebaliknya. Dan paling celaka adalah bila cahaya kalbu sampai padam sehingga
hati menjadi gelap dan tertutup. orang yang telah padam chaya kalbunya dapat
dikategorikan sebagai golongan yang sesat. Dan orang serupa ini mendapat
ancaman dari Allah :
Hai Nabi, berjihadlah (melawan)
orang-orang kafir dan orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.
Tempat mereka ialah jahanam. Dan itu tempat kembali yang seburuk-buruknya. (Q.S. At-Taubah :73)
Agar imam senantiasa terjaga hendaklah selalu mengingat
Allah dari bangun tidur hingga terpejam kembali. Yaitu dalam bentuk dzikrullah. Dzikrullah adalah iqra,
sesuai surahpertama Al-Qur’an. Allah emerintahkan manusia agar membaca, baik
secara tersirat maupun tersurat. Membaca tersurat secara umum adala dzikrullah, berupa membaca Al-Qur’an
atau berdzikir. Dan diantaran dzikrullah yang paling penting baik adalah
shalat. Sebab, shalat merupakan kontak langsung dengan Allah. Barangsiapa
shalat dengan khusyuk , mka tida hijab antara Allah dengan mereka. Terutama
saat dalam posisi sujud, seorang hamba merasa tidak ada apa-apanya dan merasa
hina serta kecil di hadapan-Nya. Sehingga tidak akan bersifat sombong,
sebaliknya bersifat tawaduk (rendah hati).
Shalat akan mengikis penyakit kesombongan, maka shalat
sebagai terapi kesombongan. Dengan shalat, seorang hamba merasa kecil di
hadapan Allah, apa pun dan bagaimanapun tingginya pangkat yang disandangnya di
dunia.
Terapi Nafsu Serakah Dan
Syahwat
Dan dirikanlah shalat. Tunaikan
zakat dan rukuklah beserta orang-orang rukuk. (Q.S.Al-Baqarah : 43)
… yaitu mereka yang beriman
kepada yang gaib, yang mendirikaan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang
Kami anugerhkan kepada meraka.
(Q.S. Al-Baqarah :3)
Dari ayat-ayat diatas, dijelaskan bahwa menegakkan shalat
dan menunaikan zakat merupakan suatu kewajiban yang harus di tunaikan oleh umat
muslim, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Apabila shalat
dapat mencegah hati dari perbuatan fasad dan mungkar, maka sedekah dapat
mengelola rasa atau kepekaan atas penderitaan orang lain, sehingga seseorang
terhindar dari nafsu serakah. Puasa juga dapat dijadikan terapi nafsu serakah,
karena salah satu hikmah puasa adalah bagaiman kita merasakan lapar dan dahaga
yang sering dirasakan oleh kaum duafa yang selalu berada dalam kondisi serba
kekurangan. Melalui puasa itulah timbul rasa empati kita terhadap mereka
sehigga timbul pula keinginan kita untuk menolong atau meringankan penderitaan
mereka melalui aksi sosial yang paling nyata, yakni sedekah. Sedekah dan puasa
dapat menkikis nafsu serakah, sehingga dapat mengikis nafsu serakah, sehingga
terhindar dari keinginan untuk merampas atau mengambil hak orang lain.
Sedangkan untuk nafsu syahwat, puasa bagus untuk
pengedalian nafsu syahwat. Namun secara eseluruhan, baik nafsu serakah maupun
nafsu syahwat hanya dapat dikendalikan oleh hati yang suci, yaitu hati
orang-orang beriman, yang menjalankan shalat dan ikhlas dan khusyuk.
KESIMPULAN
Dan (ingatlah), ketika tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “bukankah Aku ini
Tuhanmu?”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang
demikina itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”(Q.S.
Al-‘Araaf : 172)
Pendekatan anatomi spiritual dapat membuktikan kebenaran ayat di atas,
dimana ternyata pada setiap manusia memiliki lafaz Allah pada dirinya. Hal ini berarti bahwa manusia diciptakan telah
melakukan syahadat (kesaksian) tunggal, yakni syahadat atas keesaan Allah SWT.
Akan tetaip, setelah terlahir di dunia, banyak diantara mereka yang sesat.
Satu inti dan tiga pilar Anatomi Spiritual yaitu :
1.
Inti Anatomi Spiritual adalah shalat.\
Shalat sebagai terapi penyakit kesombongan. Melalui
shalat manusia bersujud kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Shalat
akan membentengi hati dari kekotoran duniawi, sebab dengan shalat nur ilahi
akan terpencar di hati.
2.
Tiga pilar Anatomi Spiritual adalah sabar, ikhalas, dan
syukur.
Ketiga pilar ini saling terkait satu sama lain. Jika
salah satu ditiadakan, maka akan mempengaruhi yang lain dan dapat menimbulkan
berbagai penyakit syukur. Apabila tidak ada kikhlasan, kesabaran akan
menimbulkan amarah. Sebitu pula keikhlasan, apabila keikhlasan tidak dibarengi
dengan rasa syukur akan berubah menjadi keserakahan. Apabila berkaitan dengan
ibadah akan menjadi riya. Apabila tidak ada rasa syukur, hati akan menjadi
ingkar akankarunia Allah. Jadi, ketiga pilar ini harus ada di dalam hati
sebagai satu kesatuan.
Jenis-jenis penyakit Anatomi
Spiritual adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya hanya dua
penyakit dan itu bersumber di otak yakni :
1. Amarah
2.
Sombong
Kedua penyakit ini akan
memberikan kompilasi di hati dan menimbulkan berbagai penyakit hati.
1. Amarah
-
Pemarah
-
Dendam
-
Zalim/arogan
-
Dengki
2. Sombong
-
Mengaku Tuhan
-
Riya
-
Iri/dengki
-
Cinta dunia
-
Budak hawa nafsu.
Jenis-jenis kecerdasan :
1. Otak : kecerdasan
emosional dan kecerdasan intelegensia
2.
Hati : kecerdasan spiritual
Kecerdasan spiritual harus
meliputi kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensia. Sebab, kali ini
menunjukkan hubungan antara otak dan hati yang selaras, dimana hati menarik
otak agar membumi. Tetapi, kecerdasan spiritual umat islam berbeda dengan
kecerdasan spiritual non-Islam. Kecerdasan spiritual umat Islam adalah
kecerdasan spiritual yang dilandasi oleh akidah tauhid melalui karunia Allah,
yakni hidayah. Sedangkan, kecerdasan spiritual yang hanya berlandaskan filosofi
humanisme semata karena tidak berpegang kepada agama tertentu atau tidak
bertauhid. Lebih ekstrem lagi menganggap bahwa semua agama adalah sama.