• Posted by : Chachacino Selasa, 15 November 2016



    BAGIAN 1
    Ciptaan Allah Tidak Ada yang Sia-sia
                Kesemuanya itu diciptakan-Nya dengan sangat sempurna dan saling berpasangan. Banyak nian karunia Allah yang telah diberikan kepada manusia. Manusia diciptakan begitu sempurna oleh-Nya dari ujung rambut sampai ujung kuku. Lantas, untuk apakah semua ini diciptakan Allah? Jawabnya, agar manusia mengambil pelajaran dari padanya, lalu beriman kepada Allah SWT.
                Salah satu yang mendasar yang membedakan manusia dari makhluk yang lain adalah akal. Dengan akal, manusia dapat mempelajari segala hal, belajar dan berpikir untuk memperoleh pengetahuan. Dengan pengetahuan, manusia akan mengenal dirinya dan Tuhan-Nya.
                Dalam tubuh manusia, dari kepala hingga rongga dada, terdapat empat organ inti yang berperan penting membangun Anatomi Spiritual. Adapun keempat organ inti itu adalah Otak, Jantung, Hati, dan Lidah. Selain keempat organ Anatomi Spiritual, terdapat pula dua organ yang mewakili nafsu manusia, sehingga disebut juga organ Nafsu. Kedua organ Nafsu itu adalah organ Lambung dan oragan Kelamin. Lambung sebagai simbol nasfu keserakahan atau kerakusan, sedangkan organ Kelamin sebagi simbol nafsu seksual.
    Anatomi Spiritual
                Mula-mula kita menarik garis dari organ Jantung dari atas ke arah bawah, lalu melengkung. Kemudian, naik ke atas sampai Otak. Lalu, dari Otak, kita tarik garis menurun kea rah hati, garis tersebut melangkung menuju Lidah. Lalu dari Lidah, garis itu agak bergeser dikit ke arah kanan. Keseluruhan garis tersebut membentuk lafadz Allah. Huruf Alif harus dibentuk oleh Otak dan Hati sebagai garis vertikal. Setelah garis vertical alif ini terbentuk, kemudian bergeser ke arah kiri di belakang Jantung sehingga terbentuklah lafadz Allah.

    Arti dan Makna Organ Anatomi Spiritual
    Ø  Otak
    Otak merupakan satu-satunya organ manusia yang terletak paling atas dari organ-organ lainnya. Selain itu, otak berfungsi sebagai penggerak dan pemberi perintah terhadap organ-organ tubuh yang lain. otak merupakan pusat kesadaran. Secara anatomi, otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu belahan bagian kiri atau disebut juga sebagai otak kiri dan belahan bagian otak sebelah kanan yang sebut otak kanan. Otak kiri berkaitan dengan proses berpikir logika, analisi, angka-angka, hitungan, dan tulisan. Sedangkan, otak kanan berkaitan dengan irama, perasaan, citra atau imajinasi. Oleh karena kedua otak ini memiliki fungsi yang berbeda, maka seharusnya ketika mengerjakan salat hendaknya kita melibatkan kedua bagian otak ini secara seimbang dan bersamaan. Artinya, otak kiri berpikir dan otak kanan merasakan. Berpikir akan Allah dengan mengerti arti bacaan salat, sekaligus merasakan akan kehadiran Allah di dalam kalbu sehingga solat kita akan menjadi khusyuk.
     Ingatan pada otak ini terdiri dari tiga macam, yaitu ingatan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ingatan jangka pendek hanya dapat mengingat dalam hitungan detik sampai menit. Sedangkan, ingatan jangka menengah mampu mengingat informasi dalam hitungan menit sampai jam. Dan, ingatan jangka panjang dapat mengingat dalam hitungan bulan bahkan tahunan.Ketika bangun tidur, alangkah baiknya kita selalu mengingat Allah dibandingkan mengingat urusan duniawi. Terlalu banyak mengingat hal duniawi, maka berdampak tidak khusuknya solat kita. Bagi orang-orang yangberpikir, tiada informasi dari alam raya dan sekitarnya ini yang layak diabaikan.bagi hamba-hamba Allah yang berakal, tentunya hal ini akan menambah keimanan mereka.
    Prinsip kerja otak manusia adalah selalu menolak hal-hal yang irrasional atau tidak masuk akal. Sifat ini amat penting dipahami, sebab dalam hal keyakinan sering dijumpai seseorang yang bertindak diluar dari sifat otak. Sebagai contoh, pada zaman dahulu, zama kegelapan, atau zaman paganisme ketika kaum kafir menyembah berhala. Di dalam kasus ini, bahasa hati lebih dominan sebagai bahasa keyakinan. Keyakinanlah yang mengenyahkan akal sehat atau nalarnya. Mereka membutakan fungsi dan sifat otak, padahal keyakinannya itu tidak diterima oleh akal sehat.
    Pancaindra Menangkap Pesan Allah
    Ø  Penglihatan
    Allah memberikan organ mata agar kita dapat melihat dunia menjadi terang, kita dapat melihat warna-warni dunia ini. Namun, bagaimana seseorang yang mengalami cacat bawaan berupa kebutaan, sehinggasepanjang usia yang dijalaninya menjadi gelap gulita. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kehadirat Allah yang telah memberikan anugrah mata yang sehat dengan penglihatan yang jelas sejak lahir.
    Belajar dari kisah Nabi Ibrahim as.
    Kaum nabi Ibrahim adalah kaum Harran yang sangat tergila-gila terhadap ilmu astronomi, ilmu yang mempelajari benda-benda galaksi. Ibrahim memperingatkan kaumnya agar menggunakan indra penglihatan dan akalnya dalam bertindak supaya mengetahui bahwa bintang, bulan dan matahari bukanlah Tuhan yang untuk disembah.
    Dan, klimaks dari kisah perjalan dakwah Ibrahim as. Adalah tatkala beliau menghadapi sang raja yang zalim, Namrud. Raja Namrud dijuluki sebagai dewa matahari. Namrud tidak beriman kepada Allah SWT, akan tetapi ia menyembah berhala/patung-patung besar. Nabi Ibrahim kemudian pergi ketempat peribadatan kaummnya dan menghancurkan berhala. Namun, Nabi Ibrahim tidak menghancurkan semuanya, ia menyisakan satu patung besar. Tak lama betapa kagetnya kaum tersebut melihat “Tuhan-tuhan” telah hancur dan mereka menduga bahwa yang menghancurkan tuhan mereka adalah Nabi Ibrahim. Kemudian Nabi Ibrahim menjawab “Yang menghancurkan patung-patung itu adalah patung besar yang dilehernya tergantung sebuah kapak”. Setelah mendengar hal tersebut, kaum tersebut tidak mempercayainya, dan Nabi Ibrahim mengatakan jika patung tersebut tidak bisa bergerak dan berbicara, lantas mengapa kalian menyembahnya.
    Setelah mendengar hal tersebut, mereka semua murka dan ingin membakar Ibrahim hidup-hidup. Atas izin dan pertolongan Allah SWT, mukjizat terjadi api yang besar pada tumpukan kayu tersebut malah terasa dingin dan tidak melukai kulit Ibrahim.
    Ø  Pendengaran
    Dengan mendengarkan suara, kita dapat mengenali objek yang mengeluarkan suara. Apabila kita selalu mendengarkan sesuatu yang baik, maka akan memberi pengaruh positif kepada kita dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, kedua indra ini penglihatan dan pendengaran disebutkan di dalam Al-Qur’an (Q.S al-Ahqaaf: 26).
    Dalam dakwah islam, dikenal kisah Umar bin Khattab. Sebelum memeluk agama islam, umar memiliki watak yang keras. Pada suatu ketika, umar masuk kedalam rumah dan mendengar adiknya Siti Fatimah sedang melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an. Umar murka kepada adiknya dan menampar wajahnya. Namun adiknya tidak gentar dan semakin yakin terhadap islam.
    Karena penasaran dengan hal tersebut, umar bertanya dan meminta adiknya untuk membaca Al-qur’an untuknya. Setelah mendengar lantunan ayat-ayat tersebut, hati umar pun luluh dan air matanya meleleh.
    Ø  Jantung
    Dalam Anatomi Spiritual, jantung disimbolkan sebagai api. Jantung dapat kita analogikan sebagai tempat atau pintu masuknya iblis atau setan ketubuh manusia. Setan selalu menggoda manusia agar memilih jalan bengkok dan membangkang terhadap perintah Allah SWT. Godaan setan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja sehingga manusia tidak dapat menaklukkan godaan setan kecuali hanya orang-orang beriman saja yang dapat mengatasinya.
    Keistimewaan yang lain dari jantung adalah dapat menimbulkan medan magnet, sebab jantung terletak di tengah-tengah antara otak dan hati.
    Ø  Hati
    Organ pada tubuh memiliki fungsi yang begitu banyak seperti halnya Hati. Ada tiga alasan mengapa hati dalam anatomi spiritual diposisikan sebagai simbol bumi, yaitu :
    Pertama, dalam H.R. Ath-Thabrani menyebutkan “sesungguhnya Allah memiliki tempat di Bumi-Nya, yaitu hati manusia sebaik-baiknya tempat bagi-Nya adalah hati yang paling bersih, teguh, dan lembut yaitu bersih dari dosa, teguh dalam agama dan lembut dalam bersaudara.
    Kedua, hati terletak di bawah sedangkan otak terletak di atas. Sesuai sunnatullah bahwa diciptakannya apa-apa yang berada di planet raya ini berpasangan,
    Ketiga, hati bersifat magnet dan magnet adanya di Bumi. Sedangkan otak bersifat listrik dan listrik dapat berawal dari petir. Petir terjadi di langit saat terjadi hujan badai. Dengan sifat ini, dapat dianalogikan kalau hati memiliki sifat menarik yang baik dan buruk.
    Ø  Lidah
                Suatu informasi akan diputuskan oleh hati dan dilaksanakan oleh lidah sebagai simbol perilaku. Dalam anatomi spiritual,lidah disimbolkan sebagai perilaku.
    Sesuai dengan (H.R ahmad dan Tarmidzi) :
    “Jagalah lisanmu: buatlah rumahmu terasa luas olehmu,dan menangishlah karena kesalahanmu”.
    Dan Allah SWT berfirman :
    “Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna”. (Q.S. al-Mu’minuun: 3).
     Dalam khasanah pribahasa indonesia telah dikenal secara luas pepatah yang mengatakan “mulutmu (lidahmu) adalah harimaumu”. Dalam hal ini ucapan atau perkataan, dapat mendatangkan bencana jika tidak berhati-hati dalam menggunakannya. Bertutur kata dapat dijadikan sebagai tolak ukur perilaku seseorang. Akhlak seseorang dapat dilihat dari caranya bertutur, orang yang memiliki tutur kata yang santun disertai perilaku yang baik kemungkinan besar juga memiliki akhlak yang baik pula. Dan begitupun sebaliknya. Pada jaman sekarang ketika melihat pergaulan remaja yang dengan entengnya mengumpat temannya. Namun mereka yang mengumpat dan yang diumpat sama-sama tidak ambil pusing,seakan sudah menjadi sesuatu yang lumrah dan tidak menjadi masalah. Betapa mirisnya menyaksikan generasi penerus bangsa yang demikian itu. Lalu dimanakah letak masalahnya? Masalahnya berada pada ajaran akhlak atau budi pekerti yang sudah hampir punah. Pendidikan akhlak atau budi pekerti kini tak lagi mendapat perhatian dan diajarkandi sekolah, bahkan oleh orangtua dirumah sebagai unit terkecil lingkungan masyarakat.
    Dalam onotomi spiritual, lidah dianggap sebagai salah satu organ spiritual. Sebab, seseorang dapat celaka di dunia, lebih-lebih diakhirat karena lidahnya. Seperti sabda Rasuallah :
    “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau (memilih) diam”. (H.R. Muttafaq’alaihi).
    Berdasarkan hadis diatas, jelas sekali kalua lidah tidak boleh dianggap enteng. Rasuallah menganjurkan bahwa bila seseorang tidak dapat berkata-kata yang baik, maka hendaknya diam. Banyak yang berkata tidak pada waktu dan tempat yang tepat. Orang seperti ininlah yang termasui orang yang tidak dapat menjaga lidahnya.
    Ø  Lambung
                Lambung adalah organ pencernaan yang berbentu kantong. Fungsinya adalah menampung dan mencerna makanan dan minuman yang berkapisitas terbatas yaitu 0,8 sampai 1,5 liter. Oleh karena itu, lambung harus diperlakukan sesuai fungsinya sebagai organ pencernaan dengan kapasitas terbatas. Memperlakukan lambung dengan tidak semestinya dapat mendatangkan berbagai penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit rohani. Makna dan minum secara berlebihan bisa menyebabkan tombulnya berbagai penyakit seperti obesitas, kencing manis, hipertensi, asama urat bahkan stroke. Didalam anatomi spiritual, lambung adalah simbol nafsu ketamakan atau keserakahan. Rasuallah bersabda :
    “Tidak banyak makan adalah obat, dan lambung adalah tempat bersarangnya penyakit. Biasakanlah setiap anggota tubuh dengan kebiasaanya”.
    Nafsu makan terkait erat denagn nafsu keserakahan yang diperbuat dalam kehidupan kita. Dalam nafsu serakah ini terkandung energi negatif bersifat destruktif yang teramat besar.sebab, kebiasaan makan yang berlebih-lebihan merupakan pintu masuknya setan kedalam tubuh. Akibatnya dapat menutup hati dan dapat mengeraskan hati.sehingga dapat membuat seseorang lupa dari mengingat Allah apalagi menyembahnya.
    Sa’id Hawwa dalam bukunya Tazkiyatun Nafs: Kajian Lengkap Penyucian Jiwa ada sebelas pintu masuk setan kedalam hati :
    1.      Marah dan syahwat
    2.      Dengki dan tamak
    3.      Kenyang dengan makanan
    4.      Suka berhias dengan pakaian,perabotan, dan rumah.
    5.      Tamak terhadap manusia (penjilat)
    6.      Tergesa-gesa dan tidak hati-hati dalam berbagai pekara.
    7.      Dirham,dinar dan berbagai macam harta kekayaan.
    8.      Pelit dan takut miskin.
    9.      Fanatik terhadap mazhab dan hawa nafsu.
    10.  Mengajak orang untuk memikirkan zat dan sifat-sifat Allah.
    11.  Berperasangka buruk terhadap kaum muslimin.
    Orang yang memiliki sifat serajkah tidak pernah merasa cukup dengan yang dimiliknya. Orang yang tamak tidak pernah peduli dengan penderitaan orang lain. Ia sibuk dengan dirinya dan keperluannya sendiri. Hal ini dikarenakan oleh hatinya yang telah mengeras. Godaan yang nikmat dan dapat ditolerensi adalah godaan alkan makanan. Lain hal nya dengan nafsu syahwat yang masih terikat norma. Pelan tapi pasti, makan berlebih-lebihan hingga kekeknyangan akan melumpuhkan hati . apabila hati telah lumpuh maka nafsu telah menguasai. Seorang yang hatinya sudah kerastidak akan mengenal Allah, Bahkan jauh dari Allah,oleh karena nya hidupnya akan berkisar pada makan dan syahwat saja.
                Lalu bagaimana dengan peranan otak? Otak letaknya mata jauh dengan lambung. Artinya ,otak tidka memiliki otoritas untuk mengontrol nafsu.otak  berperan dalam memperkuat hawa nafsu dan hawa nafsu disini sebagai pengendali perilaku para pelaku. Didalam tubuh manusia, hanya ada dua yang dapat berperan sebagai panglima yaitu hati dan nafsu. Nafsu adalah salah satu anugrah yang diberikan kepada manusia oleh Allah dan memiliki manfaat. Peran nafsu makan untuk kesehatan sedangkan nafsu seksual untuk regerenasi dan kebahagiaan rumah tangga. Nafsu seksual akna menimbulkan perZinaan denagn beragam akibatnya. Namun satu hal yang pasti bila nafsu sudah menjadi panglima ,maka hati akan kalah. Nabi SAW bersabda :
    orang mukmim makan dengan satu usus,sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus”.
    Lalu apa dampak serakah dalam makan terhadap hati? Dampaknya adalah akan mengeraskan hati. Jika hati telah keras, maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit hati,seperti iri,dengki,dendam, dan riya. Sabda Nabi SAW:
    “Barangsiapa melaparkan perutnya,pasti pikirannya luas dan hatinya cerdas”.
    “Hidupkanlah hatimu dengan sedikit tertawa dan sedikit kenyang dan sucikanlah ia dengan lapar, pasti hatimu menjadi bersih dan lembut”.
                Makanan yang haram akan mempengaruhi perilaku seseorang. Semua makanan dan minuman yang masuk kelambung akan diproses dan disimpan di hati sebagai energi cadangan. Jadi jika yang dikonsumsi makanan yang haram,sudah barang tentu hati akan menyimpan makanan yang haram.
    Ø  Organ Genital
                Organ genital adalah simbol nafsu seksual. Bergonta-ganti pasangan merupakan suatu hal yang lumrah. Apabila nafsu seksual sedang tinggi, mereka akan menyalurkannya dimana dan kapan saja sekehendaknya tanpa rasa malu. Nafsu yang dapat menyesatkan dan menjerumuskan manusia dari jalan Allah. Nafsu adalah salah satu alat setan untuk menjerumuskan manusia kedalam api neraka. Apabila manusia dikuasi oleh nafsu ini,maka bukan saja hati yang dilumpuhkan,tetapi otak juga akan dibungkam. Firman Allah :
    “Terangkanlah kepadaKu tentang orang yang menjadikan bawa nafsunya sebaggai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Ataukah apakah kamu mengira bahwa kebnayakan merek aitu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalnnya (dari binatang ternak itu)”. (Q.S. al-Furqan: 43-44)
    Menyimak ayat diatas, sungguh sangat disesalkan bila manusia telah jatuh ke taraf lebih rendah hewan.

    BAGIAN 2
    Anatomi Spiritual di dalam Kehidupan
    1.      Keimanan
    Allah menciptakan manusia dengan sangat sempurna disbanding dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Manusia diberi akal dengan kecerdasan yang sempurna pula.Dengan akal, manusia yang terlanjur berada di jalan yang sesat agar segera menemukan jala kembali ke jalan Allah.Yaitu, Sirathal Mustaqim atau agama yang lurus.Dengan akal pula manusia diberi kebebasan untuk menemukan jalannya. Namun setiap keputusan yang diambil akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di akhirat kelak.
    Firman Allah:
    Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barang siapa yang ingkar Tagut dan beriman kepada Allah SWT, maka sesngguhnya ia telah berpegang kepada bubul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 256 )
    Betapa sayangnya Allah kepada manusia.Tidak cukup hanya kesaksian saja yang Allah berikan kepada manusia.Lebih dari itu, kemudian Allah mengutus para nabi dan rasul serta para penerusnya untuk menyampaikan risalah-Nya agar manusia tidak tersesat.Dengan akal, manusia dapat menentukan pilihan, mengikutijalan yang benar atau jalan yang sesat.Namun demikian, kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia untuk menemukan jalnnya bukan tanpa resiko. Sebab,, kebebasan itu pada akhirnya akan dimintai pertanggugjawaban di hari pembalasan kelak.
    Allah SWT berfirman:
    Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surge, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal.(Q.S.  Al-Ankabut: 58).
    Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan Kami akan memberikan pembalasan kepada mereka dengan seburuk-buruknya pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S Fushilat: 27)
    Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan. (Q.S ash-Shaaffaat: 39)
    Sungguh beruntung oran yang menyucikannya dan sungguh merugi oran yang mengotorinya. (Q.S Asy-Syams: 9-10).
    Namun, untuk mengabdi kepada Allah SWT bukanlah hal yang mudah.Sebab, untuk mengabdi kepada Allah SWT manusia harus menghadapi dua rintangan, yaitu nafsu dan setan. Rasulullah SAW bersabda :Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah yang mengalir dalam tubuhnya. (H.R Muslim). Dalam satu hadis Nabi SAW, dikatakan bahwa setan bisa masuk ke dalam aliran darah manusia.  Nabi bersaba, “ Sesungguhnya setan itu berjalan dalam diri manusia mengikuti perjalanan darah. Maka dari itu, aku khawatir bahwa setan akan melontarkan sesuatu tuduhan atau sesuatu kejahatan dalam batinmu.”(H.R Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).
    Jantung adalah sumber darah dan pembuluh darah.Dari jantung, keluar aliran darah dalam pembuluh darah besar, yaitu aorta.  Dan, cabang ke bawah untuk mengalirkan darah ke hati dan organ tubuh yang lain. Khusus untuk kedua organ Anatomi Spiritual, yakni otak dan hati, sangat berperan dalam pengamalan iman.Oleh karena itu, adalah logis jika jantung dianalogikan sebagai pintu masuknya setan dalam tubuh manusia.
    Rasulullah SAW. Bersabda :
    Sesungguhnya amarah adalah bara yang dinyalakan dalam hati. (H.R Tirmidzi).
    Sesungguhnya amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api dapat padam dengan air, maka apabila kalian dalam keadaan marah, maka berwudlulah! Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa setan adlah penggoda dan penghalang manusia menuju ke jalan Allah. Setan akan merusak manusia melalui aliran darah, sangat lekat pada tubuh manusia.
    2.      Alif Kesempurnaan Iman
    Sejak zaman penjajahan, pendiri orientalis Belanda telah membagi umat Islam ke dalam tiga kelompok.Yaitu, Islam abangan, Islam santri, dan Islam priyayi. Islam abangan adalah Islam yang berada di pedesaan dengan kultur sebagai petani. Islam santri adalah Islam yang berada di kalangan pondok pesantren dengan kitab kuningnya.Sedangkan, Islam priyayi adalah Islam yang berada di kalangan bangsawan namun berpikir sekuler.
    Firman Allah:
    Tidakkah mereka berjalan di atas bumi, supaya mereka mempunyai akal untuk berpikir atau telinga untuk mendengar.Karena sesungguhnya bukan mata mereka yang buta melainkan hati mereka yang ada dalam dada mereka. (Q.S Al-Hajj: 46).
    Rasulullah Saw. Bersabda :
    Agama itu adalah akal, tidak ada agama bagi seseorang yang tidak mempunyai akal. (al-Hadis).
    Akal merupakan pemandu hati untuk mencari kebenaran.Asalkan kita ma uterus berpikir dan tidak sombong. Inayaallah kita akan dapat menemui jalan kebenaran atau jalan lurus menuju Allah SWT. Allah SWT berfirman:“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika meihat tiap-tiap ayat-Ku mereka tidak beriman kepada-Nya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya,  tetap jika mereka melihat jalan kesesatan, maka terus menempuhnya. Yang demikian itu adallah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”(Q.S. al-araf : 146).
    3.      Jalan yang Lurus
    Jalan lurus adalah jika seseorang mengimani dan menyembah Tuhan yang benar-benar Tuhan. Lalu, bagaimana kita mengetahui Tuhan yang sebenarnya ?Tentu dengan memepelajari kitab suci-Nya. Agama yang benar akan memiliki kitab suci yang benar-benar berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT berfirman: “ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S. Yunus : 11).
    Disini akal sangat berperan untuk mencari kebenaran dan menambah keimanan kita.Kita dituntut untuk menggunakan akal kitabuntuk mencari kebenaran Tuhan yang poatut disembah.Bukan Tuhan imitasi yang memperturutkan setan dan hawa nafsu. Setelah kita, menemukan dan meyakini bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang benar-benar yang patut dan seharusnya disembah, maka keyakinan kita akan semakin bertambah.
    Allah SWT. berfirman:
    Sesungguhnya orang-orang yan beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman ) kepada allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. al-Hujurat: 15).
    Setelah akal menemukan jalan yang lurus, kini keyakinan itu kita tanamkan ke dalam hati. Ada dua keutamaan hati, yaitu :
    1.      Hati tempat bersemayam kebajikan.
    2.      Hati bersifat magnet, yaitu menarik hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk.
    4. Hati Tempat Bersemayam Kebajikan
    Sabda Rasulullah Saw:
    Sungguh Allah memiliki tempat di bumi Nya, yaitu hati manusia , sebaik-baik tempat bagiNya adalah hati yang bersih, teguh dan lembut, yaitu bersih dari dosa, teguh dalam agama, dan lemah lembut dalam bersaudara. (H.R. Ath-Thabrani).
    Salah satu karunia allah SWT yang diberikan kepada seluruh umat manusia adalah karunia kebijakan hati. Ini adalah karunia yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Pada dasarnya, manusia memiliki hati yang bersih.Kebaikan sudah merupakan santapan hati, sudah merupakan kodrat hati, sudah merupakan karunia Allah pada hati.Yang menjadi tugas utama adalah bagaimana kebaikan ini diarahkan ke jalan yang lurus agar tujuan kita yang hakiki dapat tercapai.
    Allah berfirman:
    Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari badat-ibadat yang lain). Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ankabut: 45).
    Kaum muslim harus menjadi insan yang memiliki kebaikan hati yang terjaga, insan yang berhatti lembut melebihi umat yang lainnya. Sebab, insan Isam pada dasarnya telah berada pada jalan yang lurus dan memiliki hati yang bersih.Hal itu adalah garansi dari Allah sesuai dengan surah al-ankabut ayat 45.Salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.Salat adalah pengamalan dan penghambaan manusia atas kesaksiannya terhadap Allah.Salat sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah secara total. Tiada bentuk penghambaan kepada allah yang paling total selain salat. Itulah mengapa salat dikatakan juga sebagai tiang agama.Tanpa salat, maka runtuhlah agama Islam.
    5.      Hati Menerima yang Baik dan Buruk
    Sesuai fitrahnya, pada dasarnya hati itu bersih.Namun demikian, hati juga memiliki sifat menerima yang baik dan buruk.Hati tidak menyukai keburukan.Seab, hati itu adlah tempat kebaikan.Namun dalam perjalananya kemudian, hati memperoleh yang baik-baik dan hal-hal yang buruk.Tergantung keimanan seseorang dalam menyikapi dan menerimanya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw mengajarkan umatnya kepada umatnya agar selalu berdoa: “ Ya muqallibal qulub tsabit qalbi ‘ala dinika” (Wahai Dzat yang memutarbalikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.)
    Manusia memang cenderung berbuat hal yang melampaui batas dan aniaya terhadap dirinya sendiri. Firman Allah :“Sesungguhnya kami telah mengemukakakn amanat kepada langit dan bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianantinya, dan dipikullah amant itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu ama zalim dan amat bodoh.”(Q.S. Al-ahzab : 72).
    Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. (Q.S Al-Alaq : 6).
    Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun. Akan tetapi, manusia itulah yang bebuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus : 44).
    Jadi jelaslah, bahwa manusia itu cenderung menganiaya dirinya sendiri dan cenderung melampaui batas.Banyak sekali tantangan dan halangan yang harus dihadapi oleh manusia untuk mencapai kedudukan sebagai insan kamil.Yaitu, berasal dari setan dan hawa nafsu.Setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Seperti yang ditegaskan dalam al-Qur’an:
    Dan diantara hewan ternak itu, ada yang dijadikan untuk pengangkutan da nada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang  telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti  langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.(Q.S. al-an’aam : 142).

    Hubungan Otak dan Hati
    Allah menciptakan sesuatu selalu berpasangan-pasangan, umpamanya otak itu langit, maka hati itu adalah bumi. Permisalannya di langiit ada petir berbentuk listrik, sedangkan bumi ada medan magnet. Penetral listrik yang baik adalah bumi. Itulah sebabnya manusia belajar dari alam, hakikatnya semakin tinggi ilmu seseorang maka seharusnya hatinya pun semakin cerdas, hal itu menyeimbangkan  otak yang semakin cemerlang dan ilmu yang semakin melimpah. Bila berilmu tinggi, namun tidak disertai kecerdasan hati maka timbullah penyakit otak.
    Medan listrik dan medan magnet saling berinteraksi, maka jarum magnet pada kompas ternyata bergerak karena arus listrik. Maknanya, arus listrik otak dapat pula memberikan efek getaran pada hati. Posisi yang selaras antara otak dan hati dapat kita jumpai saat seorang hamba bersujud sewaktu solat.  Jika diurai hikmah dalam salat, secara bertrut-turut dari dahi, hidung, mulut serta hati bersujud kepada-Nya. Otak yang selalu dibanggakan oleh manusia dan merasa terhebat disbanding makhluk ciptaan Allah yang acap kali membuat sombong, dengan salat dahi itu tersungkur diatas tanah tak berdaya. Esensi nya sehebat apapun manusia jika dibandingkan dengan Allah SWT maka manusia hanya lah kecil dan tak ada apa-apanya. Lalu mengapa manusia masih juga sombong? Telah banyak bukti yang Allah telah tunjukan atas orang-orang yang sombong, hal tersebut ditujukan untuk menjadi bahan pelajaran bagi mereka.seperti Fir’aun yang sombong dan melampau batas, bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kemudian Allah mengutus Nabi Musa untuk memperingatkan Fira’un, namun naas, raja yang kufur itu justru insaf setelah ajal berada di ujung leher dan hal itu sudah terlambat. Begitu juga Raja Namrud, ia juga mengaku sebagai Tuhan, maka Nabi Ibrahim diutus Allah untuk memberi peringatan kepada Namrud. Dengan kesombongannya itu, Namrud menolak mentah-mentah risalah yang benar guna beriman kepada Allah. Lain dengan kisah Qorun, dia sangat kaya raya, namun karena kekayaannya itulah muncul kesombongan. Akhirnya Allah pun menurunkan adzab kepada Qorun, dengan membenamkan harta dan dirinya ke dalam tanah.Begitulahkisah –kisah orang sombong yang mendapatsiksaandanadzabdari Allah
    Saat mulut berdzikir, hati pun ikut bertasbih kepada-Nya. Hati berfungsi mendetoksifikasi kesombongan yang dilakukan oleh otak, hati menetralkan penyakit otak. Saat sedang bersujud, posisi hati berada di atas otak. Hikmah dari hal tersebut ialah pertama, sesuai dengan hadist Nabi saw bahwa tempat Allah di bumi adalah hati, hal ini berarti Allah Maha Tinggi, dibanding otak manusia. Kedua, bahwa yang dinilai di sisi Allah ialah hati. Hati merupakan cerminan dari perbuatan atau amal saleh, bukanlah ilmu yang cemerlang atau kekuasaan yang tinggi. Ketiga, saat bersujud disitulah sedekat-dekatnya Allah dengan hamba-Nya.
    Islam is True Way
    Agama islam merupakan agama pertengahan yang datang dengan membawa ilmu yang bermanfaat beserta amal shalih. Islam merupakan agama yang dilandasi oleh otak, dimana otak sebagai akal sehat dan hati sebagai amal perbuatan. Berbeda halnya dengan agama yang dianut oleh :
    1.      Yahudi
    Mereka mempunyai ilmu namun tak pernah mengamalkannya. Orang-orang yahudi mendapatkan murka dari Allah karena hanya otaknya saja yang terang namun hatinya keruh dan gelap, akibatnya kerusakan yang diciptakan kaum ini sangatlah dahsyat. Seperti yang kita ketahui agresi militer besar-besaran Israel terhadap warga palestina, lebih dari seribu warga sipil tewas, bahkan anak-anak dan wanita yang tak berdosa ikut menjadi korban. Karena hati kaum yahudi gelap, maka mereka tak merasa bersalah sedikit pun. Sesungguhnya banyak sekali kenikmatan yang Allah limpahkan. Saat bangsa Yahdi diperbudak oleh Fir’aun, Allah pun mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Yahudi dari kekejaman Fir’aun. Setelah dibebaskan dari perbudakan, kemudian Musa diperintahkan oleh Allah agar pergike Gunung Thursina untuk menyucikan diri dan menerima risalah-Nya. Namun setelah lima puluh hari ditunggu, nabi musa pun tak muncul, akibatnya bangsa yahudi kembali ke jalan yang sesat. Karena kefasikan bangsa yahudi, selama empat puluh tahun Allah menghukum mereka, hidup mereka terlunta-lunta. Saat tentara Kan’an yang besar dan kuat menindas Bani Israil, mereka beruntung memiliki Nabi Daud yang mampu menaklukan tentara Kan’an. Di bawah kepemimpinan Nabi Daud as, Bani Israil hidup dalam kemakmuran. Namun ketika Nabi Daud wafat dan digantikan oleh Nabi Sulaiman, mereka pun telah mulai lupa dengan ajaran tauhid, mereka melakukan praktek ilmu sihir. Namun dibawah kepemimpinan Sulaiman ,ia mengumpulkan seluruh catatan dan buku-buku sihir lalu dikuburkan seluuhnya agar tak ditemukan oleh bani israil. Setelah sulaiman wafat, mereka seperti sediakala, kembali kejalan kekufuran. Begitu pun berlanjut, hingga sejarah berulang terus menerus, mereka insyaf lalu kafir kembali, dan begitu saja kelanjutannya, hingga di era ini mereka sedang dalam kondisi kufur juga.
    2.      Nasrani
    Mereka hanya memiliki amal yang baik, namun  tidak disertai dengan ilmu. Kaum nasrani mengamalkan ajaran yang tidak ada pengetahuan pada dirinya.
    Kemudian Allah mengutus Nabi Muhammad saw untuk menyampaikan risalah islam dalam menyempurnakan kitab-kitab terdahulu, namun kaum yahudi dan nasrani seolah menjauhi kebenaran tersebut, sebagaiman disebutkan dalam Al-Quran :
    Orang-orang yahudi dan Nasrani yang telah kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antar mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui (Q.S Al-Baqarah ;146)

    Oleh sebab itu relasi antara hati dan otak sangatlah urgent dalam hal ketauhidan. Jika keduanya tak diseimbangkan dengan baik dan benar, maka proses selanjutnya pun takkan berjalan mulus.
    Hikmah Surah Al-Ikhlas
    Surah al-Ikhlas menunjukkan keagungan dan keesaan Allah SWT. Surah al-Ikhlas secara tegas dan lugas menyatakan kalua Allah berbeda dari makhluk ciptaan-Nya. Surah al-Ikhlas telah dapat memberi pencerahan dengan menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak di sembah.
    Tak salah apabila surah al-Ikhlas juga dapat dianggap sebagai pilar akidah. Akidah merupakan fondasi agma yang tidak dapat ditawar-tawar dan menjadi harga mati. Tidak ada toleransi dalam hal akidah. Akidah tidak boleh dicampur-aduk antara yang hak dan yang batil karena tidak akan dapat bersatu.
    Islam Agama Rahmatan Lil Alamin
    Rahmatan lil alamin yaitu agama pembawa kedamaian dan pembawa rahmat bagi seluruh alam beserta isinya. Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama yang sangat cinta damai.
    Saat zaman Jahiliyah, peradaban manusia tengah berada dalam kegelapan. Oleh karena itu, Allah mengutus seorang Rasul untuk memperbaiki akhlak umat-Nya untuk menerangi gelapnya hati masyarakat kala itu. Rasulullah diberi karunia oleh Allah berupa hati yang lembut.
    Kelembutan hati-lah yang membuat dakwah Rasulullah berhasil. Ajaran mulia sekalipun, apabila disampaikan dengan cara yang salah, dengan cara yang arogan, tidak akan mendapat tempat dan akan dijauhi umat. Begitu pula sebaliknya, ajaran sesat, tetapi kalua disampaikan dengan tutur kata menyejukkan, akan mudah diterima dan diikuti oleh pendengarnya.  Metode yang mengutamakan kelembutan hati ternyata lebih mengena di hati masyarakat ketika itu. Baik itu kaum kafir Quraisy, Yahudi, dan suku-suku Arab.
    Setiap kata “salat” selalu diikuti kata “sedekah” atau “zakat”. Maknanya yaitu, salat adalah cerminan hubungan hamba dengan Allah, sedangkan sedekah merupakan cerminan hubungan sosial antara hamba dengan hamba, dengan menggunakan Bahasa hati.
    Semua Manusia Beragama Islam, Akan Tetapi…
    Semua manusia mengakui bahwa Tuhan hanyalah Allah SWT. Tiada Tuhan selain Allah. Namun, setelah terlahir di dunia, mereka mengikuti agama orangtua mereka. Ada yang tetap dalam Islam dan ada yang sesat.

    BAGIAN 3
    PATOFISIOLOGI ANATOMI SPIRITUAL
    Inti pokok bahasan Anatomi Spiritual sesungguhnya terletak pada dua organ, yaitu otak dan hati. Di antara kedua organ ini, hati amat berperan dalam menentukan perilaku seseorang. Hati dapat menjadi sumber komplikasi penyakit spiritual. Berbagai penyakit ditimbulkan oleh hati yang sakit.
    Setan lebih suka memperdaya otak ketimbang hati. Berbagai alasan mengenai hal ini dapat ditemukan. Pertama, otak dan setan memiliki kesamaan sifat, yaitu selalu ingin berada di atas. Hal ini sebagai symbol dari kesombongan. Kedua, otak merupakan medan listrik yang memiliki energy panas dan dapat menimbulkan api. Setan tercipta dari api. Jadi, terdapat kesamaan diantar keduanya. Ketiga, setan lebih suka memperdaya otak karena orang-orang beriman yang berakal serta berilmu pengetahuan lebih sulit diperdaya bila dibandingkan dengan orang-orang yang hanya beriman saja tetapi tidak berakal dan berilmu pengetahuan.

    BAGIAN 4
    PENYAKIT ANATOMI SPIRITUAL
    Penyakit Otak Dan Hati
                Penyakit yang ditimbulkan oleh otak ada dua jenis, yaitu bersifat relatif dan bersifat absolut. Penyakit otak yang bersifat relatif adalah gangguan emosi. Oleh karena emosi tidak saja bermanfaat, tetapi dapat pula berubah menjadi negatif. Jika seseorang dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya, maka emosi itu bukanlah amarah, melainkan pengungkapan rasa tidak suka terhadap sesuatu dan berharap sesuatu yang tidsk disukai dapat berubah menjadi lebih baik.
                Imam Al-Gazali mengelompokkan amarah dalam tiga golongan. Pertama, Tafrith (berkekurangan), yaitu seseorang yang tidak memiliki emosi untuk amarah walaupun berada dalam kondisi yang seharusnya mengungkapkan amarah. Tipe orang seperti ini adalah orang yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Syafi’I ra.:
    “Barang siapa yang mengharuskan dia marah (seperti melihat kezaliman) tapi dia tidak marah, maka dia adalah keledai. Barang siapa yang telah kehilangan kemampuan untuk marah dan melindungi dirinya, maka dia adalah orang yang memiliki banyak kekurangan.”
    Kedua, Ifrath (berlebih-lebihan), yaitu ketika seseorang marah secara berlebih-lebihan sehingga melakukan tindakan diluar akal sehat yang melanggar syariat islam. Tipe orang yang seperti ini dapat digolongkan menjadi orang yang pemarah dan orang yang tidak dapat mengontrol amarahnya. Ketiga, I’tidal (tengah), yaitu bersikap wajar. Tipe orang yang seperti ini dapat mengontrol dan mengendalikan amarahnya. Dia tahu kapan harus marah dan kapan harus menahan diri dari amarahnya.
                Sedangkan, gangguan spiritual di otak yang bersifat absolut adalah kesombongan. Artinya, gangguan ini merupakan ciri khas di otak. Apabila seseorang tidak dapat mengendalikan fungsi otaknya, maka penyakit kesombongannya akan mudah muncul. Sebab, otak adalah lambang kecerdasan, ilmu, dan kekuasaan yang ujungnya dapat bermuara kepada kebendaan, materialisme, dan kemewahan. Kesombongan seharusnya dapat melibatkan kecerdasan hati dengan nilai-nilai religius untuk menetralkan kesombongan otak yang selalu ingin berada di atas. Karena kecerdasan hati akan menarik kecerdasan otak agar membumi dan mengingat asal-usulnya dari tanah. Oleh karenanya, dapat tercapai keseimbangan antara kecerdasan otak dan kecerdasan hati.
    Amarah Membakar Hati
                Menurut Imam Al-Gazali, manusia memiliki sesuatu yang disukai dan ada sesuatu yang dibenci. Apabila yang disukai dihilangkan atau dihalangi, maka akan menimbulkan amarah. Begitu juga ketika sesuatu yang dibenci disodorkan akan memicu timbulnya rasa marah pula. Namun, apabila amarah telah merasuk didalam hati, maka akan membuat hati rusak dan sulit untuk disembuhkan. Rasulullah saw. bersabda:
    “Sesungguhnya amarah adalah bara yang dinyalakan dalam hati.”
                Lalu, bagaimana cara untuk meredamkan amarah yang tengah menggebu dan merasuk kedalam hati? Salah satu fungsi hati yang paling penting adalah detoksifikasi, mencerna atau menetralkan racun serta kotoran yang masuk kedalam tubuh. Apabila hati sampai sakit secara spiritual, sesungguhnya hal ini akibat pengaruh dari penyakit otak. Yaitu, penyakit amarah dan sombong.
                Adapun penyakit otak yang berdampak ke hati salah satunya adalah amarah. Apabila sudah demikian, hal ini dapat memicu berbagai penyakit hati yang lain, seperti iri, dengki, pembenci, pendendam, dan sejenisnya. Demikian pula dengan kesombongan yang akan menimbulkan penyakit hati, berupa takabur sampai ketingkat yang tidak logis, seperti mengaku sebagai Tuhan atau seorang nabi utusan Tuhan, riya, dengki, cinta dunia, dan iri hati. Selain itu, salah satu sifat orang sombong adalah menolak kebenaran.
    Jenis Kesombongan
                Kesombongan ada dua jenis, yaitu kesombongan jenis setan dan jenis manusia. Kesombongan jenis setan adalah kesombongan yang disebabkan oleh fisik atau materi. Misalnya, seseorang yang sombong karena memiliki bentuk tubuh dan wajah rupawan atau cantik, atau pun karena materi atau harta yang berlimpah. Sedangkan, kesombongan jenis manusia adalah kesombongan yang diakibatkan karena otak yang cemerlang. Misalnya, seseorang sombong karena pandai serta memiliki kekuasaan.
                Menurut kepada siapa kesombongan ditujukan, kesombongan dibagi menjadi dua, yaitu kesombongan kepada Tuhan dan kesombongan kepada manusia. Kesombongan kepada Tuhan adalah kesombongan karena enggan untuk menyembah Allah, padahal telah mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang wajib untuk disembah. Sedangkan, kesombongan kepada sesama manusia adalah kesombongan yang ditujukan kepada sesama dalam pergaulan kehidupan sehari, seperti merendahkan atau meremehkan orang lain.
    Nafsu
                Nafsu dibagi menjadi dua, yaitu nafsu serakah yang dalam hal ini diwakili oleh organ lambung dan nafsu syahwat yang diwakili oleh organ genital. Penyakit nafsu serakah dan syahwat dapat timbul karena kesombongan yang ditopang oleh materi dan kekuasaan, dimana materi dan kekuasaan adalah simbol dari otak. Oleh karena itu, yang dapat mengendalikan nafsu adalah hati. Hal ini dapat dilihat dari anatomi spiritual.
                Namun  demikian, hati bersifat labil. Sebab, hati menerima pengaruh baik dan buruk. Maka, disinilah perlunya seseorang selalu beristiqomah. Yaitu, yakin dan teguh terhadap keimanan kepada Allah serta senantiasa memohon perlindungan-Nya dari segala godaan setan yang terkutuk.


    Sabar
    Sabar merupakan suatu kata yang mudah diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. Kesabaran terkadang pahit, tetapi hasilnya sangat manis.  Lawan dari sabar yaitu amarah. Saat ini amarah yang mendominasi kehidupan. Jika kesabaran telah hilang dari diri seseorang, maka kehancuran akan menjemput kita.
    Secara anatomi spiritual, sabar berhubungan dengan gangguan emosi. Dalam emosi ini memiliki 4 aspek yaitu: rasa senang, sedih, cinta, dan benci. Jika keempat aspek ini dapat dikelola dengan baik dan dilakukan atas dasar hanya karena Allah maka akan mendatangkan kebajikan.
    Berdasarkan gangguan emosi, pengertian sabar meliputi beberapa aspek, antara lain :
    1.      Pasrah atau tawakal, yaitu sabar di saat mendapat musibah kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat di cintai atau di sayangi.
    2.      Sabar disaat menjalankan ibadah
    3.      Sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
    4.      Sabar dalam mencapai perubahan kearah yang lebih baik.
    Terdapat hadist yang mengemukakan bahwa kesabaran paling terasa hanya pada saat guncangan pertama.
    Rosulullahbersabda :
    “sesungguhnya sabar itu hanyalah saat pertama kali musibah dapat meninpa diri”. (H.R. Bukhari)
                Agar tercapai tingkat kesabaran yang diridai oleh Allah, maka keikhlasan sangat diperlukan. Iklas adalah pilar dari kesabaran sebagai pengendalian emosi. Jadi, inti terapi emosi adalah sabar, dimana pilarnya adalah iklas yang berada di hati. Oleh karenaitu, antara otak dan hati harus bersinergi dan saling mendukung.

    Allah Sang Trainer
    Tanpa kita sadari bahwa selama kita hidup di dunia, Allah telah menguji atau melatih kita. Allah itu Trainer Yang Maha Hebat.Hamba-Nya tidak perlu membayar sesen pun untuk training tersebut. Malah sebaliknya, jika dapat mengikuti training dengan sabar dan iklas, maka hambanya akan diberi ganjaran pahala yang berlipat serta surga di akhirat nanti.
    Itulah makna training dari Allah. Oleh karena itu, sebagai hamba yang beriman kepada Allah, wajib menyikapi masalah kehidupan ini sebagai training yang membawa kita kejalan yang di ridai Allah.

    Allah Trainer Yang Maha Hebat
    Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Allah hanya membutuhkan kesabaran dan keiklasan hamba-Nya dalam menjalani training-Nya. Sejatinya, dalam menghadapi berbagai problema hidup ini, kesabaran dan keikhlasan ditempatkan secara pondasi agar tidak terjerumus oleh tipu daya setan.
    Rosulullah bersabda :
    “tergesa-tega adalah setan dan berhati-hati adalah dari Allah”
                Allah men- training hamba-Nya dengan berbagai ujian sebagai suatu proses pematangan mental dan memperkaya rohani. Namun, Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Firman Allah :
    allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Q.S. Al-Baqarah:286)
                Begitu pula saat hamba-Nya dalam kesulitan maka Allah Yang ar-Rahmanar-Rahim akan datang memberi solusi dalam cara yang tidak terduga-duga.
    Allah berfirman:
    “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.(Q.S. Alam Nasyrah:6)
    “…Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (Q.S. ath-Thalaaq:4)

    Ujian Dari Sang Trainer
    Setiap kesabaran adalah ujian. Berat ringannya ujian tersebut tergantung dari kadar keimanan hamba-Nya. Hanya Allah yang mengetahuihal tersebut. Hal ini dijelaskan dalam beberapa firman Allah antara lain :
    1.      Q.S. al-Ankabuut: 2
    2.      Q.S. al-Baqarah: 155
    3.      Q.S. Ali Imran: 186
    4.      Q.S. al-Anfaal: 28
    5.      Q.S. al-Anbiyaa: 35

    Sikap Orang Beriman Terhadap Ujian
    Sebagai orang beriman, kita tidak boleh merasa iri terhadap rezeki yang diperoleh orang lain. Jika kita merasa iri atas rezeki orang lain, itu sama saja kita tidak ridai terhadap ketentuan Allah. Sebab, rezeki adalah pemberian Allah SWT.
    FirmanAllah :
    “…Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas). Q.S. Ali Imran: 27
    Bersyukurlah dengan apa yang dianugerahkan oleh-Nya kepada kita. Sebab, semakin kita pandai mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah akan memberikan limpahan rezeki-Nya dengan jalan yang tidak pernah kita duga.

    Kisah Salaka
    Salaka adalah sahabat Rosulullah yang saleh. Setiap hari ia selalu salat berjamaah di masjid. Namun, setiap selesai salat, Salaka selalu buru-buru meninggalkan masjid dan tidak sempat berzikir.
    Suatu hari Rosulullah menghampiri Salaka dan bertanya mengapa setiap subuh ia selalu terburu-buru untuk meninggalkan masjid. Salaka berkata bahwa pakaian solat yang ia pakai akan dipakai oleh istrinya, karena ia bergantian pakaian dengan istrinya. Salaka merupakan orang miskin dan ia pun meminta di doakan oleh Rosulullah. Suatu ketika Rosulullah memberikan seekor kambing kepada Salaka untuk diternakkan dan Rosulullah  pun mendoakannya. Akhirnya kambing tersebut tumbuh dan berkembangbiak dengan cepat seiring waktu. Kehidupan Salaka pun berubah menjadi orang kaya serta lupaakan solat. Selain itu, Salaka pun menolak untuk memberikan zakat. Akibat kesombongannya, harta Salaka tidak bertahan lama. Sebab, kambing-kambingnya mendadak dilanda penyakit dan akhirnya mati. Salaka pun kembali menjadi orang melarat dan tidak berpunya. Ia termasuk orang yang kufur dan merugi.

    Mensyukuri Nikmat Allah
    Rosulullah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya. Jadi kita senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Dengan bersyukur akan tumbuh rasa ikhlas dan sabar. Jadi sabar memiliki beberapa makna, antara lain, usaha bersungguh-sungguh dan menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik.

    BAGIAN 5
    BERKAH SALAT
    Hati memiliki sifat tidak dapat menyaring hal yang bik dan buruk, menerima apa saja yang masuk ke dalamnya. Setiap kali hati menerima hala yang buruk, maka akan meninggalkan setitik noda hitam. Besar atau kecil noda tersebut bergantung kepada perbuatan kotor yang dilakukan. Semakin besar dosa yang dilakukan, maka kian besar pula noda itu. Setitik demi setitik, lama-kelamaan tersebut di seluruh permukaan hati. Maka, hati pun menjadi hitam.
    Hal ini dapat dibuktikan secara medis. Orang yang teriasa menkonsumsi alcohol, sel-sel hatinya mengalami perubahan menjadi sirosis, di mana sel hatinya menjadi jaringan ikat, sehingga hatinya mengeras dan berwarna kehitaman. Secara medis, sejatinya hati menolak segala macam racun atau noda yang bersifat merusak hati. Salah satu fungsi hati yag sangat penting adalah detoksifikasi. Tepat sekali apa yang disabdakan oleh Rasulullah bahwa terdapat segumpal daging yang jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati. Untuk menghindari kerusakan hati, secara medis dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang baik lagi halal. Baik menurut ukuran medis maupun menurut syariat agama islam. Begitu pula dengan makanan yang haram menurut Allah. Dan tidak pula makan dan minum secara berlebihan.
    Firman Allah SWT :
    “makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Seungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan .”(Q.S. al-‘Araaf :31)
    Agar terhindar dari berbagai penyakit spiritual yaitu dengan shalat. Shalat akan memproteksi hati dari berbagai penyakit hati.
    Firman Allah SWT :
    “sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnyamengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. al-Ankabut : 45)
    Maha suci Allah dan hanya dapat didekati oleh hal-hal yang suci. Allah tidak menyukai yang kotor, baik lahir maupun yang tidak nampak, baik kotor fisik maupun kotor hati. Bagi orang-orang yang didalam darahnya mengandung zat yang haram, maka tidak diterima shalatnya selama 6 hari.
    Dalam menunaikan shalat, Allah mewajibkan hamba-Nya untuk menyucikan diri dengan berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Maka setelah wudhu harus membaca doa setelah wudhu.
    Selain tubuh kita bersuci, hendaknya demikian pula dengan hati kita. Hilangkan prasangka buruk yag ada di dalam hati. Tentu kita harus menyiapkan dan merapikan segala sesuatunya sesempurna mungkin sebelum menghadap ke haribaan-Nya. Namun kenyataannya banyak orang yang shalat hanya sebagai ritual belaka. Masjid yang merupakan rumah Allah pun kurang terawat. Tempat wudhu yang kebanyakan bau dan kotor. Akan sangat tampak berbeda dengan pmak dan pusat perbelanjaan. Tambahan pula, keadaan masjid/mushala di tempat perbelajaan sering kali berada di tempat yang sangat terpojok, bahkan sampai ada di tempat parkir. Mengapa demikian?
    Untuk Apa Shalat?
    Jawabannya ialah anda akan mendapatkan karunia ALLAH berupa pancaran cahaya (nur) ilahi. Hanya saja shalat yang harus di dirikan benar-benar menjiwai hati anda--yang disebut dengan shalat khusyuk. Hati ibarat bumi, maka nur ilahi akan memancarkan sinarnya di atas bumi hati itu.
    Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka celaka besarlah bagi merek yang telah ,e,bantu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. az-Zumar :22)
    Nur ilahi merupakan sumber kehidupan hati, tetapi lebih agung dari itu sebagai sumber cahaya hati yang menciptakan spiritual hati. Power otak adalah kecerdasan otak. Takluknya otak oleh cahaya hati disebut dengan kecerdasan spiritual. Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual memilki sifat ikhlas dan rendah hati. Sebab, hati merupakan tempat bersemayam kekikhlasan.
    Pendarkan Cahaya Kalbu
    Iman bersifat turun naik. Adakalanya naik dan turun.oleh karena sifat hati menerima yang baik dan yang buruk, jadi hati dapat terpengaruh oleh keadaan.
    Dalam anatomi spiritual, saat iiman naik maka berpendar atau berpijar cahaya di dalam kalbu sehingga kalbu kian cerah, begitupun sebaliknya. Dan paling celaka adalah bila cahaya kalbu sampai padam sehingga hati menjadi gelap dan tertutup. orang yang telah padam chaya kalbunya dapat dikategorikan sebagai golongan yang sesat. Dan orang serupa ini mendapat ancaman dari Allah :
    Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahanam. Dan itu tempat kembali yang seburuk-buruknya. (Q.S. At-Taubah :73)
    Agar imam senantiasa terjaga hendaklah selalu mengingat Allah dari bangun tidur hingga terpejam kembali. Yaitu dalam bentuk dzikrullah. Dzikrullah adalah iqra, sesuai surahpertama Al-Qur’an. Allah emerintahkan manusia agar membaca, baik secara tersirat maupun tersurat. Membaca tersurat secara umum adala dzikrullah, berupa membaca Al-Qur’an atau berdzikir. Dan diantaran dzikrullah yang paling penting baik adalah shalat. Sebab, shalat merupakan kontak langsung dengan Allah. Barangsiapa shalat dengan khusyuk , mka tida hijab antara Allah dengan mereka. Terutama saat dalam posisi sujud, seorang hamba merasa tidak ada apa-apanya dan merasa hina serta kecil di hadapan-Nya. Sehingga tidak akan bersifat sombong, sebaliknya bersifat tawaduk (rendah hati).
    Shalat akan mengikis penyakit kesombongan, maka shalat sebagai terapi kesombongan. Dengan shalat, seorang hamba merasa kecil di hadapan Allah, apa pun dan bagaimanapun tingginya pangkat yang disandangnya di dunia.
    Terapi Nafsu Serakah Dan Syahwat
    Dan dirikanlah shalat. Tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang rukuk. (Q.S.Al-Baqarah : 43)
    … yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikaan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerhkan kepada meraka. (Q.S. Al-Baqarah :3)
    Dari ayat-ayat diatas, dijelaskan bahwa menegakkan shalat dan menunaikan zakat merupakan suatu kewajiban yang harus di tunaikan oleh umat muslim, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Apabila shalat dapat mencegah hati dari perbuatan fasad dan mungkar, maka sedekah dapat mengelola rasa atau kepekaan atas penderitaan orang lain, sehingga seseorang terhindar dari nafsu serakah. Puasa juga dapat dijadikan terapi nafsu serakah, karena salah satu hikmah puasa adalah bagaiman kita merasakan lapar dan dahaga yang sering dirasakan oleh kaum duafa yang selalu berada dalam kondisi serba kekurangan. Melalui puasa itulah timbul rasa empati kita terhadap mereka sehigga timbul pula keinginan kita untuk menolong atau meringankan penderitaan mereka melalui aksi sosial yang paling nyata, yakni sedekah. Sedekah dan puasa dapat menkikis nafsu serakah, sehingga dapat mengikis nafsu serakah, sehingga terhindar dari keinginan untuk merampas atau mengambil hak orang lain.
    Sedangkan untuk nafsu syahwat, puasa bagus untuk pengedalian nafsu syahwat. Namun secara eseluruhan, baik nafsu serakah maupun nafsu syahwat hanya dapat dikendalikan oleh hati yang suci, yaitu hati orang-orang beriman, yang menjalankan shalat dan ikhlas dan khusyuk.













    KESIMPULAN

    Dan (ingatlah), ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “bukankah Aku ini Tuhanmu?”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikina itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”(Q.S. Al-‘Araaf : 172)
    Pendekatan anatomi spiritual dapat membuktikan kebenaran ayat di atas, dimana ternyata pada setiap manusia memiliki lafaz Allah pada dirinya. Hal ini berarti bahwa manusia diciptakan telah melakukan syahadat (kesaksian) tunggal, yakni syahadat atas keesaan Allah SWT. Akan tetaip, setelah terlahir di dunia, banyak diantara mereka yang sesat.
    Satu inti dan tiga pilar Anatomi Spiritual yaitu :
    1.      Inti Anatomi Spiritual adalah shalat.\
    Shalat sebagai terapi penyakit kesombongan. Melalui shalat manusia bersujud kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Shalat akan membentengi hati dari kekotoran duniawi, sebab dengan shalat nur ilahi akan terpencar di hati.
    2.      Tiga pilar Anatomi Spiritual adalah sabar, ikhalas, dan syukur.
    Ketiga pilar ini saling terkait satu sama lain. Jika salah satu ditiadakan, maka akan mempengaruhi yang lain dan dapat menimbulkan berbagai penyakit syukur. Apabila tidak ada kikhlasan, kesabaran akan menimbulkan amarah. Sebitu pula keikhlasan, apabila keikhlasan tidak dibarengi dengan rasa syukur akan berubah menjadi keserakahan. Apabila berkaitan dengan ibadah akan menjadi riya. Apabila tidak ada rasa syukur, hati akan menjadi ingkar akankarunia Allah. Jadi, ketiga pilar ini harus ada di dalam hati sebagai satu kesatuan.
    Jenis-jenis penyakit Anatomi Spiritual adalah sebagai berikut.
    Pada dasarnya hanya dua penyakit dan itu bersumber di otak yakni :
    1.      Amarah
    2.      Sombong
    Kedua penyakit ini akan memberikan kompilasi di hati dan menimbulkan berbagai penyakit hati.
    1.      Amarah
    -          Pemarah
    -          Dendam
    -          Zalim/arogan
    -          Dengki

    2.      Sombong
    -          Mengaku Tuhan
    -          Riya
    -          Iri/dengki
    -          Cinta dunia
    -          Budak hawa nafsu.

    Jenis-jenis kecerdasan :
    1.      Otak : kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensia
    2.      Hati : kecerdasan spiritual
    Kecerdasan spiritual harus meliputi kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensia. Sebab, kali ini menunjukkan hubungan antara otak dan hati yang selaras, dimana hati menarik otak agar membumi. Tetapi, kecerdasan spiritual umat islam berbeda dengan kecerdasan spiritual non-Islam. Kecerdasan spiritual umat Islam adalah kecerdasan spiritual yang dilandasi oleh akidah tauhid melalui karunia Allah, yakni hidayah. Sedangkan, kecerdasan spiritual yang hanya berlandaskan filosofi humanisme semata karena tidak berpegang kepada agama tertentu atau tidak bertauhid. Lebih ekstrem lagi menganggap bahwa semua agama adalah sama.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Setetes Ilmu

    Setetes Ilmu - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan