• Posted by : Chachacino Senin, 26 Desember 2016



    Realistic Mathematic Education (RME) dikembangkan oleh Hans Frudenthal di Belanda.  Gagasan ini muncul karena adanya perkembangan matematika modern di Amerika dan praktek pembelajaran matematika yang terlalu mekanistik di Belanda. Menurut Freudenthal, matematika harus dihubungkan dengan kenyataan (realitas), dekat dengan pengalaman dan relevan bagi masyarakat, supaya matematika bernilai bagi manusia.
    Realistic Mathematics Education atau pembelajaran matematika realistic merupakan pendekatan pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang nyata bagi siswa, menekankan keterampilan “process of doing mathematics” berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri strategi atau cara penyelesaian masalah (student inventing sebagai kebalikan dari teacher taching) dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan suatu masalah, baik secara individual maupun kelompok (Zulkardi, 2001:3).
    Sedangkan menurut (Daitin Tarigan, 2006:4), secara garis besar RME adalah pendekatan yang orientasinya menuju kepada penalaran siswa yang bersifat realistic dan ditunjukan kepada pengembangan pola pikir praktis, logis, kritis dan jujur dengan berorientasi pada penalaran matematika dalam menyelesaikan masalah. 


    Zulkardi. (2001). Realistic Matematics Education (RME). Teori. Contoh Pembelajaran
    dan Taman Belajar di Internet. Makalah: UPI Bandung.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Setetes Ilmu

    Setetes Ilmu - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan