- Home>
- Pengembangan Metakognisi dalam Pembelajaran Matematika
Posted by : Chachacino
Selasa, 27 Desember 2016
Berdasarkan berbagai strategi pengembangan metakognisi
di atas, maka salah satu strategi yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa
dalam memahami suatu konsep matematika adalah melalui pembuatan Jurnal belajar.
Hal ini didasarkan juga pada kenyataan bahwa salah satu faktor kegagalan
sebagian mahasiswa adalah karena mereka tidak memiliki catatan tentang apa yang
dipelajarinya.
Jurnal belajar,
sebagai istilah yang diterjemahkan dari learning journal merupakan wadah yang
memuat hasil refleksi dalam bidang pembelajaran. Dalam kemendiknas
(2010), dikatakan bahwa jurnal belajar tidak hanya berorientasi pada pengembangan
kemampuan akademis semata akan tetapi diharapkan melalui kebiasaan menuliskan
pengalaman belajar, peserta didik tersebut terbiasa mengekspresikan perasaan,
pemikiran ataupun harapannya tentang pembelajaran yang diberikan guru. Dengan
demikian pembuatan Jurnal belajar lebih dekat sebagai alat untuk komunikasi dan
diseminasi informasi, temuan, pemikiran, hasil pengamatan tentang pembelajaran.
Tulisan dalam Jurnal dapat berupa kalimat-kalimat sederhana, apakah
itu penyelesaian soal mata pelajaran tertentu atau bahkan hanya ungkapan
bahwa peserta didik itu senang belajar hari itu karena guru memberi kesempatan
untuk mendiskusikan masalah yang menarik.
Pengajuan
pertanyaan merupakan salah satu strategi sederhana dalam mengembangkan
metakognisi siswa. Salah satu strategi menurut Kelly (2006) yang
digunakan dalam melatih siswa tentang pemikiran metakognitif dan untuk membantu
siswa menyelesaikan masalah secara kooperatif adalah strategi THINK
(Talk, How, Identify, Notice, Keeping). Beberapa
pertanyaan yang diminta untuk di jawab dalam jurnal belajar ketika
mengakhiri perkuliahan adalah : materi apa yang baru saja anda pelajari,
apakah anda mengerti semua materi tersebut, atau apakah ada materi yang tidak
anda pahami, jika ada, tuliskan materi tersebut. Di samping penggunaan jurnal,
aktifitas pemantauan metakognisi lain yang ditemui dalam kelas matematika
adalah melalui pembelajaran dalam bentuk kelompok. Pengembangan metakognisi
siswa dapat dilakukan melalui pengajuan pertanyaan secara klasikal, kelompok-kelompok kecil, berpasangan
maupun secara individu maupun kelompok.