• Posted by : Chachacino Senin, 26 Desember 2016



    Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan .Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
    Penilaian autentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment),  Assesmen hasil karya (product assessment),  pengumpulan kerja siswa (portofolio). Diantaranya sebagai berikut:
    1.      Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
    Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan                 dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti  tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan. Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
    a.       Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
    b.      Mengetahui pengetahuan/pemahaman,kemampuan/keterampilan, dan sikap siswa
    c.       Sertifikasi
    d.      Seleks
    e.       Memantau standar
    2.      Penilaian kinerja (Unjuk Kerja)
    Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses.  Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.  Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan  rubrik, kartu evaluasi,  dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
    Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
    a.       menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
    b.      instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
    c.       instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
    d.      dengan instrumen  yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu
    e.       memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
    f.       bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
    g.      membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
    3.      Penilaian hasil karya (produk)
    Contoh model masalah Penilaian hasil karya
    a.         Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala  1: 100
    b.        Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
    c.         Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini!
    d.        Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, triplek dan paku.
    4.      Penilaian  tugas (proyek)
    Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.
    Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
    5.      Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
    Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
    Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja.  Kelima dimensi itu diperlihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya,  dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik.
    Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
    a.       Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
    b.      Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar
    c.       Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju belajar
    d.      Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaik
    Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Setetes Ilmu

    Setetes Ilmu - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan