- Home>
- Masalah dalam Pendekatan Open-Ended
Posted by : Chachacino
Senin, 26 Desember 2016
Pada pembelajaran melalui
pendekatan open-ended, masalah merupakan alat pembelajaran yang
utama. Untuk mengkondisikan siswa agar dapat memberikan reaksi terhadap situasi
masalah yang diberikan berbentuk open-ended tidaklah mudah.
Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah non-rutin, yakni masalah yang
dikontruksi sedemikian hingga siswa tidak serta merta dapat menentukan konsep
matematika prasyarat dan algoritma penyelesaianya.”.
1.
Menemukan
hubungan. Siswa diberi fakta-fakta sedemikian hingga siswa dapat menemukan
beberapa aturan atau pengaitan yang matematis.
2.
Mengklasifikasi. Siswa ditanya untuk mengklasifikasi yang didasarkan atas karaktersitik
yang berbeda dari beberapa objek tertentu untuk memformulasi beberapa konsep
matematika.
Pilih satu atau lebih bangun yang memiliki ciri
atau karakteristik sama dengan gambar bangun B dan tuliskan ciri-ciri yang sama
tersebut. Selanjutnya, pilih satu atau lebih bangun yang memiliki ciri yang
sama dengan bangun H, kemudian tuliskan ciri-ciri tersebut!
Catatan: Biasanya siswa hanya ditanya, mana
tabung, bola, limas, prisma dan lain-lain.
3.
Pengukuran. Siswa diminta untuk menentukan
ukuran-ukuran numerik dari suatu kejadian tertentu. Siswa diharapkan
menggunakan pengetahuan dan ketrampilan matematika yang telah dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Erman, et.al. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Soedjadi. 2000. Kiat
Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Diten Dikti Depdiknas.