• Posted by : Chachacino Senin, 26 Desember 2016



    Pendekatan open-ended sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah memiliki beberapa pijakan teori belajar, diantaranya:
    1.      Teori Belajar Kognitif
    Pada proses pembelajaran teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu aktifitas yang berkaitan dengan penataan informasi dan reorganisasi perseptual yang berlangsung dalam proses internal.
    Menurut Piaget, pada umumnya seorang siswa akan memperoleh kecakapan intelektual melalui proses pencarian keseimbangan antara apa yang mereka ketahui dan mereka rasakan dengan dengan apa yang mereka lihat pada situasi baru sebagai suatu pengalaman atau permasalahan. Apabila siswa mampu mengatasi permasalan pada situasi baru tersebut, maka keseimbangan mereka tidak akan terganggu, dan jika tidak maka ia harus melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Pendapat lain dari Piaget (Sagala, 2006) bahwa terdapat dua proses yang terjadi dalam perkembangan kognitif siswa, yaitu asimilasi dan akomodasi. Proses asimilasi bisa diartikan sebagai proses penyesuaian informasi baru dengan apa yang telah diketahui, sedangkan dalam proses akomodasi siswa membangun kembali atau mengubah apa yang telah diketahui sebelumnya sehingga memunculkan pengetahuan baru yang lebih berkembang.  
    Menurut Bruner, Pembelajaran harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sendiri melalui aktivitas menemukan (discovery). Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya.
    Menurut Ausubel, belajar seharusnya merupakan kegiatan yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif. Gagasan yang dikembangkan oleh Ausubel inilah yang kemudian kita kenal dengan proses pembelajaran yang bermakna.

    2.      Teori Belajar Konstruktivisme
    Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan orang lain tinggal menerimanya, tetapi pengetahuan lebih diartikan sebagai suatu pembentukan kognitif oleh siswa terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila siswa belajar secara kooperatif dalam suasana dan lingkungan yang mendukung, serta adanya bimbingan seseorang guru atau orang yang lebih mampu lainnya


    DAFTAR PUSTAKA
    Suherman, Erman, et.al. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
    Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Diten Dikti Depdiknas.
     

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Setetes Ilmu

    Setetes Ilmu - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan